Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Sukoharjo

Bupati Sukoharjo Etik Suryani Membaur dengan Warga, Saksikan Wayang Kulit 'Eyang Raden Singoranu'

Bupati Sukoharjo berpesan gelaran acara ini jangan hanya dilihat sebagai tontonan semata.

Istimewa
Potrait Bupati Sukoharjo saksikan wayang kulit di Dusun Dukuh Gandekan Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari, Senin (26/2/2024) malam 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyaksikan secara langsung pentas wayang kulit dalam rangka Malam Tasyakuran dan Bersih Dusun Dukuh Gandekan Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari, Senin (26/2/2024) malam.

Etik Suryani yang mengenakan pakaian corak hijau itu nampak membaur dengan warga Desa Kedungjambal untuk menikmati pertunjukan wayang kulit dengan lakon 'Eyang Raden Singoranu'.

Dalam kesempatan itu, Etik Suryani menuturkan bahwa bersih dusun merupakan sebuah upacara adat, yang memiliki makna yang sangat besar bagi kita semua.

"Selain sebagai bentuk ungkapan syukur kita kepada Allah SWT, bersih dusun merupakan perwujudan rasa solidaritas dan kegotong royongan antar sesama warga masyarakat," ucap Etik, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Melihat Kemajuan Kabupaten Sukoharjo di Desa Pranan: Ada Gedung Hajatan, Pasar Modern hingga Embung

Menurutnya kegiatan kebudayaan positif semacam ini perlu terus dijaga dan dilestarikan dimasa yang akan datang, agar rasa kebersamaan dan kegotong royongan antar warga masyarakat yang selama ini sudah terbentuk dapat terus terjaga dan terpelihara.

Selain itu, perempuan nomor satu di Sukoharjo itu memaparkan tradisi bersih dusun seperti ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita.

"Wayang kulit ini sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah leluhur, kecintaan pada tanah kelahiran, kecintaan terhadap desa dan lingkungannya," paparnya.

Sehingga, dalam usaha menyelamatkan desa dan lingkungannya perlu adanya kegiatan–kegiatan positif yang bertujuan untuk menghindarkan diri dari segala macam gangguan maupun bencana agar desa ini benar–benar memberikan kenyamanan, kedamaian dan ketentraman lahir maupun batin.

Baca juga: Bupati Sukoharjo Pastikan 72.386 Warga Dapat Cadangan Pangan Pemerintah Berupa Beras 10 Kg

"Bumi yang dipijak sebagai tempat bermukim, berteduh, mencari nafkah, akan dapat memberikan manfa’at yang sebesar- besarnya bagi seluruh warga masyarakat," ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai Bupati Sukoharjo ia mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan wayang kulit ini.

"Saya berharap, dengan kegiatan bersih dusun ini dapat memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan, antar warga masyarakat, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Sukoharjo menuju Sukoharjo Yang Lebih Makmur lagi," Imbuhnya.

Lebih lanjut, Etik Suryani menyebut pewayangan merupakan suatu ensiklopedia yang hidup.

Tentang perilaku kehidupan manusia yang banyak mengandung falsafah hidup, etika, estetika, kesetiaan, pengabdian dan cinta tanah air.

Di akhir acara itu, Bupati Sukoharjo berpesan gelaran acara ini jangan hanya dilihat sebagai tontonan semata.

Baca juga: Bupati Sukoharjo Etik Suryani Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Usia Dini, Sebut Anak Pewaris Negeri

"Harus kita jadikan sebagai tuntunan dan falsafah hidup, sehingga mampu menjadi dasar dalam pengabdian kita kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia tercinta," tandasnya.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved