Diet Sehat Vs Diet Cepat, Mana yang Lebih Baik? Simak Penjelasan dari Dokter Spesialis Gizi JIH Solo
Diet cepat juga biasanya tak bertahan lama, karena setelah mendapat target berat badan yang diinginkan, tak lagi melanjutkan diet tersebut
Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Pernahkah Anda tergiur dengan iklan produk pelangsing atau produk menurunkan berat badan secara singkat dan cepat?
Di media sosial khususnya, seringkali ada iklan pelangsing atau obat diet dengan iming-iming "cepat menurunkan berat badan".
Bahkan tak sedikit yang mengaku berhasil menurunkan berat badannya dalam hitungan minggu saja.
Apakah menurunkan berat badan dengan cara tersebut aman?
Menurut Dokter Spesialis Gizi Rumah Sakit JIH Solo, dr Indrawati Sp GK, ada 2 jenis diet yang kerap terdengar, yakni diet cepat dan diet sehat.
Baca juga: RS JIH Solo Buka Layanan Laboratorium Patologi Anatomi, Layani Deteksi Kelainan Jaringan
Diet cepat
Biasanya yang dikatakan diet cepat, orientasinya adalah waktu (perhitungannya menggunakan jangka waktu).
Makanan untuk diet cepat pun tak diatur sesuai kalori yang dibutuhkan, bahkan ada yang mengalami diet VLCD (Very Low Calorie Diet).
VLCD didefinisikan sebagai diet 800 kilokalori per hari atau kurang.
Selain itu diet cepat bisa mengakibatkan malnutrisi karena makanan yang dikonsumsi tak diatur.
Diet cepat juga biasanya tak bertahan lama, karena setelah mendapat target berat badan yang diinginkan, tak lagi melanjutkan diet tersebut dan berdampak kembali ke berat badan semula.
Diet cepat ini juga terkadang menimbulkan gejala secara fisik, seperti mudah lemas, pusing, mempengaruhi aktivitas kerja.
Baca juga: Sering Anyang-anyangan Tanda Alami Batu Ginjal? Ini Jawaban Dokter Spesialis Urologi RS JIH Solo
Diet sehat
Sedangkan diet sehat lebih menekankan pada perubahan lifestyle, seperti pengaturan makan, aktivitas fisik hingga pola tidur yang diatur.
Jika dibandingkan dengan diet cepat, diet sehat lebih dianjurkan dan lebih baik.
Diet sehat cenderung lebih langgeng dan lestari yang artinya bisa bertahan lama.
Karena dengan diet sehat, pola hidup atau lifestyle sudah teratur.
Makanan yang dikonsumsi diet sehat pun sudah sesuai kalori yang dibutuhkan per orang.
Untuk diet sehat, biasanya makanan yang dikonsumsi ini ada ikan-ikanan dan kacang-kacangan, juga sayuran berwarna hijau.
Pada intinya, diet cepat lebih mengutamakan hasil tanpa mempertimbangkan dampak dari pola diet yang diterapkan.
Sedangkan diet sehat lebih mengutamakan kesehatan meski hasil diet cenderung lambat, namun metode ini akan mempertahankan berat badan untuk jangka panjang.
Sebagai informasi tambahan, diet sehat memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti mempertahankan berat badan yang sehat dan ideal.
Diet sehat juga bisa meningkatkan kesehatan mental, seperti menjaga suasana hati dan mengurangi risiko gangguan kejiwaan.
Bisa menurunkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Baca juga: Bolehkan Melakukan Persalinan Normal Setelah Operasi Caesar? Dokter RS JIH Solo Beri Penjelasan
(*/adv)
Hotel Swiss-Bellin Saripetojo, RS JIH Solo dan Optik Pranoto Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Anak |
![]() |
---|
Donor Darah Rumah Sakit JIH Solo: Setetes Darah, Sejuta Harapan! |
![]() |
---|
RS JIH Solo Gelar Safari Kebaikan di Solo Safari, Tebar Manfaat di Bulan Ramadhan |
![]() |
---|
Bisakah Karies pada Gigi Anak Disembuhkan? Simak Berikut Ini Penjelasan Dokter RS JIH Solo |
![]() |
---|
Ternyata Tak Sama, Dokter RS JIH Solo Jelaskan Perbedaan Karies Gigi dan Gigi Berlubang pada Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.