Viral

Viral Santri Kediri Tewas Diduga Dianiaya Senior, Sempat Chat Menyayat Hati, Pihak Ponpes Tak Tahu

Seorang santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyah berinisial BBM (14), tewas setelah diduga dianiaya para seniornya.

Kolase dari Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan, Tribun Jakarta
Chat terakhir santri di Kediri yang tewas di ponpes, minta dijemput ibu 

TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial, berita seorang santri yang tewas di Ponpes Kediri setelah diduga dianiaya oleh empat orang seniornya.

Diberitakan, seorang santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyah berinisial BBM (14), tewas setelah diduga dianiaya para seniornya.

Awalnya BBM yang merupakan santri Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, diduga meninggal akibat jatuh di kamar mandi.

Baca juga: Terjadi Kesalahan Dalam Surat Undangan, Pemungutan Suara di Pikades AW Berjo Ditunda

Namun, fakta sebenarnya terungkap setelah jenazahnya diterima pihak keluarga di Banyuwangi.

Kecurigaan keluarga berawal dari adanya ceceran darah dari keranda yang dipakai untuk membawa korban.

Keluarga pun meminta agar kain kafan pembungkus tubuh korban dibuka.

Setelah diperiksa, tampak tubuh korban penuh dengan luka terbuka di bagian kepala serta dada.

Baca juga: Terungkap Chat Terakhir Bintang Santri yang Tewas di Ponpes Kediri, Ketakutan Minta Dijemput Ibu

Melihat kondisi jenazah korban, pihak keluarga pun langsung menaruh curiga.

Kolase foto tangkapan layar video viral Santri yang Tewas di Ponpes Kediri, dan foto ibundanya.
Kolase foto tangkapan layar video viral Santri yang Tewas di Ponpes Kediri, dan foto ibundanya. (Capture Instagram)

Alhasil, keluarga pun melaporkan kasus ini kepada polisi pada Sabtu (24/2/2024).

Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Kediri Kota pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dikutip dari Tribun Jatim, polisi sudah menetapkan empat tersangka dari kasus penganiayaan ini.

Mereka adalah kakak kelas korban berinisial MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.

Baca juga: Indahnya Momen Toleransi saat Natal 2023 di Klaten, Kyai dan Santri Kunjungi Romo

"Minggu malam kami telah mengamankan 4 orang dan kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji kepada wartawan, Senin (26/2/2024).

Bramastyo menyebut motif para tersangka menganiaya korban lantaran kesalahpahaman.

Dia juga menjelaskan saat ini penyidik masih terus melakukan pendalaman.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved