Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

TPN 03 Sebut Faktor Ganjar-Mahfud Bisa Kalah Telak di Jateng : Gara-gara Kunker Bertubi-tubi Jokowi

Padahal Ganjar Pranowo adalah sosok gubernur yang memimpin Jawa Tengah selama dua periode.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat menghadiri Hajatan Rakyat Banyuwangi di RTH Maron Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024) 

TRIBUNSOLO.COM - Juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim, mengungkapkan faktor kenapa capres-cawapres nomor urut 3 itu bisa kalah di Jawa Tengah dalam Pilpres 2024

Padahal Ganjar Pranowo adalah sosok gubernur yang memimpin Jawa Tengah selama dua periode.

Menanggapi kekalahan Ganjar di Jawa Tengah ini, Chico menilai ada hubungannya dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara berulang ke provinsi tersebut.

Baca juga: Pengamat Ungkap Alasan Ganjar Bisa Kalah di Jawa Tengah, Meski 10 Tahun Gubernur, Ada Faktor Jokowi

Dia menilai kunjungan kerja Jokowi ke Jateng itu cenderung menguntungkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming raka.

"Kita tahu sendiri memang bahkan Presiden Jokowi berkali-kali melakukan kunjungan kerja yang bertubi-tubi di wilayah tersebut," kata Chico kepada wartawan, Selasa (12/3/2024). 

TPN Ganjar-Mahfud juga mengatakan pelaksanaan Pemilu 2024 amat brutal, lantaran diduga terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. 

"Sudah menjadi rahasia umum bahwa pemilu ini adalah pemilu yang cukup brutal dan terjadinya kecurangan-kecurangan pelanggaran-pelanggaran yang begitu terstruktur, sistematis, dan masif," ujar Chico. 

Baca juga: Hasto Tuding Ada Upaya Rezim Penguasa untuk Gembosi Suara Parpol Pendukung Ganjar-Mahfud

Dia mencontohkan berberapa dugaan kecurangan itu.

Antara lain melibatkan aparatur sipil negara (ASN) hingga gerakan politik uang yang masif dilakukan.

"Di mana aparat, ASN, bahkan pejabat-pejabat tinggi negara hingga diduga presiden juga ada keberpihakan dan melakukan kampanye terselubung selama musim kampanye dan juga menggunakan anggaran maupun instrumen-instrumen lain dari negara untuk memenangkan Prabowo-Gibran, termasuk dengan politisasi bansos tentunya dan juga gerakan money politics yang di betul-betul digencarkan selama musim kampanye, utamanya tentu di Jawa Tengah," katanya. 

Mengutip Kompas.tv, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Tengah pada Senin (11/3/2024) malam.

Hasilnya, Prabowo-Gibran menang telak di Jawa Tengah.

Dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional, Prabowo-Gibra berhasil meraih 12.096.454 suara.

Prabowo-Gibran menang telak di wilayah yang disebut-sebut basis pemilih PDI Perjuangan alias kandang banteng.

Sedangkan posisi kedua ditempati Ganjar-Mahfud yang mendapatkan 7.827.335 suara.

Sementara pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memperoleh 2.866.373 suara.

(*)

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved