Ramadhan 2024
Hukum Suntik di Siang Hari saat Puasa Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Ulama
Dalam bidang medis, perlu diperjelas status hukum terkait membatalkan puasa atau tidak, salah satunya adalah suntik.
Penulis: Content Writer Tribun Solo | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Selama bulan Ramadhan, umat Islam wajib mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan batalnya puasa.
Begitupun dengan hal-hal yang sekiranya dapat mengurangi atau merusak pahala puasa.
Salah satu yang perlu diketahui adalah ketika sedang sakit.
Baca juga: Hukum Membaca Ramalan Zodiak saat Puasa, Apakah Sah Puasanya? Simak Penjelasan Ustaz
Saat sakit, Umat Islam semestinya segera memeriksakan diri ke dokter dan mendapat penanganan.
Sementara itu, dalam bidang medis, perlu diperjelas status hukum terkait membatalkan puasa atau tidak, salah satunya adalah suntik.
Lantas, bagaimana hukum suntik saat puasa? Apakah dapat membatalkan puasa?
Dikutip dari Tribun Jatim, ada beberapa pendapat yang berbeda terkait hukum memasukkan jarum suntik kedalam tubuh saat puasa.
Baca juga: Tips Ciri-ciri Dehidrasi Ringan saat Puasa dan Cara Mencegahnya!
Menurut para ulama salaf, suntikan dengan memasukkan obat ke dalam tubuh melalui pori-pori di bawah kulit atau melalui pembuluh darah adalah membatalkan.
Sebab pada hakikatnya, suntikan adalah memasukkan suatu benda ke dalam tubuh, meskipun tidak melalui lubang badan yang lazim (umum).
Hal ini disebutkan dalam berbagai kitab fiqh salaf seperti kitab “Al-Muhadzzab Fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i”, sebagai berikut:
“Jika orang yang berpuasa melakukan suntikan, maka batal puasanya. Karena jika puasa seseorang menjadi batal disebabkan oleh sesuatu yang masuk kedalam otaknya melalui lubang hidung, maka tentu sesuatu yang masuk kedalam tubuh melalui suntikan lebih membatalkan puasanya.”
Baca juga: Hukum Ngabuburit Menjelang Buka Puasa Ramadhan, Hati-hati Terjebak Dosa
Namun beberapa ulama seperti Sayyid Sabiq dan Syeikh Ibrahin Abu Yusuf, mengatakan bahwa suntikan tidak membatalkan puasa, karena suntikan dilakukan dengan memasukkan obat melalui lubang tubuh yang tidak lazim, meskipun obat tersebut dapat merasuk ke dalam tubuh.
Hal itu disebutkan dalam kitab Fiqh as-Sunnah sebagai berikut :
“Di antara sesuatu yang boleh dilakukan dalam berpuasa adalah suntikan secara mutlak, baik dengan tujuan untuk memasukkan makanan atau tujuan lain, dan baik dilakukan di otot atau di bawah kulit, karena meskipun sesuatu yang dimasukkan melalui suntikan tersebut masuk kedalam tubuh, tetapi hal itu dilakukan melalui lubang yang tidak lazim”.
Meskipun ada perbedaan hukum, akan tetapi lebih baiknya jika mengambil jalan tengah.
Kapan Waktu Terakhir Puasa Syawal 1445 H? Umat Muslim Cek, Jangan Sampai Pahala Terlewatkan |
![]() |
---|
LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Fitri 2024, Akankah Lebaran 2024 Serentak 10 April 2024 ? |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Wonogiri Selasa 9 April 2024, Cek Jadwal Buka Puasa Ramadan 2024 |
![]() |
---|
5 Tradisi Rayakan Lebaran di Berbagai Negara Muslim, Ada yang Sama dengan Indonesia Lho |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Sragen Selasa 9 April 2024, Cek Juga Waktu Salat dan Berbuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.