Berita Solo

Tren Pernikahan Dini di Kota Solo Meningkat, Persentase Paling Banyak karena Hamil Duluan

Umi Khozanah mengatakan angka pernikahan dini sempat melonjak pada saat pandemo covid-19.

KOMPAS.com
Ilustrasi pernikahan. 

Purwanti menegaskan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pernikahan dini.

"Sebetulnya sudah banyak yang kita lakukan untuk pencegahan pernikahan anak. Mulai dari penguatan di tingkat keluarga, karena kuncinya pengawasan orang tua. Kemudian penanaman nilai-nilai keluarga, seperti agama. Kedua kesehatan reproduksi, karena anak-anak ini belum memahami faktor kehamilan itu karena faktor-faktor reproduksi," kata dia.

"Upaya kita juga bagaimana dari sisi eksternalnya juga kita melakukan pelatihan pendidik sebaya kaitannya dengan kesehatan reproduksi. Kita juga ada penguatan konsultasi remaja di tingkat wilayah, kita juga roadshow di sekolah, mengembangkan pendidik sebaya di tingkat sekolah. Itu upaya-upaya yang kita lakukan," tambahnya.

Namun demikian, Purwanti menegaskan ada banyak faktor yang tidak bisa dikendalikan oleh pihaknya seperti tren yang ada di media sosial saat ini.

"Tapi kembali lagi banyak faktor di luar kendali kita. Seperti faktor media itu yang sekarang kita tidak bisa kendalikan," urainya.

Purwanti menerangkan, dari banyaknya pengajuan dispensasi kepada pihaknya, rata-rata didominasi perempuan di usia antara 16 sampai 18 tahun.

"Iya-iya kebanyakan dari pihak wanita yang mengajukan dispensasi. Ya memang ada yang 13, tapi relatif hanya satu kasus. Rata-rata 16-18 yang paling banyak," sebutnya.

Meski tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi untuk para pemohon. Purwanti menjelaskan bahwa keputusan sah atau tidaknya pernikahan tersebut berada di Pengadilan Agama.

Pihaknya pun hanya bisa mendampingi dari sisi pengantin maupun keluarga pengantin..

"Kalau kami tetap semuanya rekomendasi kami tidak menyetujui, tapi putusan itu kan ada di pengadilan agama. Karena dari aspek psikis, kesehatan reproduksi, ekonomi. Jadi kalau dari kami mereka masih anak-anak jadi tidak merekomendasikan. Cuma kami hadir ketemu orang tuanya, ketemu anaknya, itu konsekuensi-konsekuensinya," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved