Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Emak-emak di Aceh Marahi Remaja yang Tadarus, Bidan Desa Sebut Pelaku Gangguan Psikis

Berikut ini kisah seorang ibu di Subussalam marahi remaja saat tadarus, sampai banting Alquran dan mikrofon.

Serambinews.Com
Seorang ibu di Subussalam, Aceh marah-marah dengar orang tadarus 

TRIBUNSOLO.COM -Viral di media sosial, video yang memperlihatkan aksi seorang ibu memarahi remaja yang sedang tadarus Alquran di sebuah masjid.

Mengutip Serambinews.com, peristiwa itu terjadi di salah satu masjid Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Aceh, dan videonya viral sejak Rabu (27/3/2024).

Terlihat dalam video berdurasi sekitar 1.29 menit itu, seorang ibu berjalan memasuki masjid dan langsung meluapkan emosi ke arah seorang remaja yang sedang membaca Alquran.

Baca juga: Viral Pasutri di Sulawesi Selatan Bagi-bagi Umrah Gratis Selama Ramadan, Diundi Usai Salat Tarawih

Si ibu marah lantas mengeluarkan kata-kata keras kepada remaja itu karena merasa terusik oleh suara tadarus di tengah malam.

Bahkan yang lebih parah lagi, si ibu merebut Alquran yang dibaca si remaja lalu membantingnya ke lantai.

Microphone yang dipakai si remaja untuk membaca Alquran itu juga turut dibantingnya.

Dia juga mengucapkan umpatan dengan bahasa salah satu etnis di Kota Subulussalam.

Baca juga: Viral Momen Witan Diomeli oleh Nathan Tjoe-A-On, Netizen Soroti Unggahan Terbaru Witan

"Genep Beringin ke bagi kidah, mengributi-mengributi. Oda idah ko jam piga en, i jam belen, sora mu bage sora kocing mesarut.

Artinya, Setiap malam ku lihat kalian begini, Berbuat Ribut. Tidak kau lihat jam berapa ini, Itu jam besar, suara mu seperti suara kucing yang sedang bertengkar. "

Tak cukup itu, si ibu melanjutkan ocehannya.

"Tadarus ko tadarus, ulang ko pake Mic, doken bapak mu misen, dok ko hibah bapak mu masjid en, hibah simatua ku masjid en ulang ke merajalela i masjid en. Kalak deba sakit bakune sora na bage biang mersa bebebebebe tah jago ma mengaji dai ni toh.

Artinya, Tadarus kau tadarus jangan kau pakai mic, bilang bapak mu kemari, kau kira masjid ini hibah bapak mu, mertua ku yang menghibahkan masjid ini jangan kalian merajalela di masjid ini). Orang sebagian sakit, bagaimana, suaranya,

Si ibu kemudian menjelaskan alasannya terusik atas suara tadarus karena memakai mikrofon di tengah malam.

Menurutnya memasuki hari ke 15 puasa, ia sangat merasa terganggu dengan suara keras mikrofon saat tadarus.

Keluarga Minta Maaf, Bidan Desa Sebut Pelaku Gangguan Psikis

Menanggapi video viral itu, pihak keluarga memohon maaf kepada umat muslim atas perbuatan emak-emak memarahi remaja yang sedang tadarus Alquran pada salah satu masjid di Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Ucapan permohonan maaf disampaikan anak pelaku bernama Sabariati melalui sebuah video yang dibuat, Rabu (27/3/2024), dan menyebar di media sosial.

Sabariati mengungkapkan atas nama keluarga memohon maaf sebesarnya atas video viral yang melibatkan ibu kandungnya itu.

Baca juga: Nekat Mesum di Siang Puasa, 16 Pasangan Bukan Suami Istri Ditangkap Ngamar di Hotel

Dia meminta maaf kepada segenap masyarakat yang terusik atas kejadian video insiden emak-emak marah hingga membanting Alquran dan mic tersebut.

Sabariati juga berjanji untuk menjaga sang ibu agar tidak mengulangi hal serupa di kemudian hari.

Dalam kesempatan itu, disampaikan jika Ibu K br B tidaklah membanting kitab suci Alquran.

Melainkan hanya melemparkan microphone yang dirampas dari tangan remaja yang tengah membaca Al-Quran.

Peristiwa itu sendiri terjadi di Masjid Al-Muttaqin, Desa Kampung Baru, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Selasa (26/3/2023) tengah malam.

Selain Sabariati, klarifikasi turut disampaikan Ririn Indriani, SKeb selaku bidan Desa Kampung Baru.

Dia menyampaikan jika emak-emak yang viral videonya berinisial K br B mengalami gangguan psikis atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sang emak-emak ini sudah mengalami gangguan psikis selama dua tahun terakhir dan dalam pemantauan bidan desa selaku perpanjangan tangan Dinas Kesehatan.

"Perlu saya jelaskan bahwa ibu ini mengalami gangguan psikis dan saat ini hampir berjalan dua tahun," kata Bidan Indriani.

Menurutnya, sang ibu itu merasa terganggu dengan suara yang bersumber dari dalam masjid tersebut lantaran jarak rumahnya dan masjid itu berdekatan.

Dikatan pula jika saat ini ibu K br B sedang tahap proses pengobatan.

Selain gangguan psikis, ibu K br B juga dilaporkan didiagnosa memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan asam lambung.

Ungkapan permintaan maaf ini pun disaksikan oleh seluruh stakeholder di Kota Subulussalam.

(Magang TribunSolo.com/Ilham Dwi Rahman)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved