Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Puan Maharani Bukber Bareng Rosan Roeslani, TKN Tepis Kode PDIP Gabung Prabowo-Gibran

Kehadiran Puan Maharani di kediaman Rosan Roeslani itu pun mengundang banyak spekulasi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
INSTAGRAM/bambang.soesatyo
Momen Puan Maharani buka puasa bersama Rosan Roeslani. 

TRIBUNSOLO.COM - Beredar di media sosial, foto Ketua DPP PDIP Puan Maharani menghadiri acara buka puasa bersama (bukber) di rumah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani.

Kehadiran Puan Maharani di kediaman Rosan Roeslani itu pun mengundang banyak spekulasi.

Sebab hal itu dinilai bisa jadi sinyal merapatnya PDIP ke kubu pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo-Gibran.

Baca juga: Mensos Risma dari PDIP Bakal Jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu Prabowo-Gibran Tak Gentar

PDIP pada Pilpres 2024 lalu diketahui mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kehadiran Puan Maharani di kediaman Rosan justru dipandang kedua belah pihak, baik TKN maupun PDI-P sebagai hal yang biasa saja.

Mereka tidak melihat ada indikasi PDIP akan merapat ke Prabowo-Gibran.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno.

Baca juga: MK Panggil 4 Menteri Jokowi, Pengamat Ingatkan Risiko untuk Jokowi: 02 Bisa Dianulir dan Pemakzulan

Dia menjelaskan kika acara di rumah Rosan memang terbuka untuk umum.

Eddy tak membantah Ketua DPR RI itu hadir di acara bukber tersebut karena memang terbuka untuk siapa saja.

"Iya itu bukber. Acara bukber hari Kamis lalu. Itu bukbernya bukber umum, dalam artian ya semua orang diundang di situ," ujar Eddy saat dihubungi, Senin (1/4/2024).

Eddy memastikan pertemuan di acara buka puasa bersama itu tidak terkait dengan politik sama sekali.

Dia lantas menegaskan bahwa pertemuan itu hanya dalam rangka pertemanan saja.

"Nadiem diundang. Terus teman-teman HIPMI diundang. Ya pokoknya bukber umum, tidak ada khusus. Tidak ada terkait partai-partai. Mbak Puan juga hadir karena memang berteman saja. Jadi ini sesungguhnya buka puasa bersama yang tidak ada agenda politiknya," katanya.

Baca juga: Sosok Satria Kusumah Wardana, Tabrak Driver Ojol Usai Pulang Dugem, Bikin 3 Anak Korban Yatim Piatu

Sementara itu, saat ditanya apakah ada sinyal PDI-P akan merapat ke kubu Prabowo-Gibran melalui pertemuan di acara buka puasa bersama, Eddy enggan menjawabnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan bahwa ada waktunya berbicara politik, tetapi ada juga hanya sekadar silaturahmi Ramadhan.

Respons PDIP

Dalam kesempatan berbeda, politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai kehadiran Puan Maharani dalam acara bukber di rumah Rosan Roeslani, tidak berkaitan dengan situasi politik ke depan.

"Enggak ada lah (kaitan politik PDI-P bakal merapat)," kata Deddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

Menurutnya, acara yang dihadiri Puan Maharani itu sebatas buka bersama di bulan Ramadan.

Baca juga: Respons Ketua PDIP Karanganyar soal Ancaman Pemecatan Caleg yang Tak Ikuti Sistem KomandanTe

Deddy juga meyakini PDIP tidak mempersoalkan kehadiran Puan di sana. 

Terlebih Puan dan Rosan memang sudah berkawan cukup lama.

"Dia (Puan) itu kan teman lama. Masa, itu saja jadi masalah?" ujar anggota Komisi VI DPR itu

Lebih lanjut, Deddy mengaku tidak bisa panjang lebar berkomentar karena tidak hadir dalam acara buka bersama itu.

Menurut dua, Puan yang lebih tahu apa saja yang dibicarakan dalam acara tersebut.

"Tanya Mbak Puan dong, setahu saya sih, mereka teman lama. Jadi saya kira itu hal yang biasa, silaturahmi, lagi buka puasa bersama," kata Deddy.

Baca juga: Kalah Suara! Putri Puan Maharani Dibelakang 2 Caleg DPR RI Dapil Jateng IV di Karanganyar dari PDIP

Sebelum sikap dari Ketua DPR RI itu terkait hak angket menjadi pertanyaan.

PDIP sempat digadang-gadang akan menjadi inisiator bergulirnya hak angket pemilu di DPR.

Namun, jawaban Puan usai rapat paripurna pada Kamis pekan lalu, seakan bertolak belakang dengan niatan partainya menggulirkan hak angket.

Pasalnya, Puan mengatakan, dirinya tidak memberikan instruksi kepada Fraksi PDI-P DPR untuk menggulirkan wacana tersebut.

"Enggak ada instruksi, enggak ada," kata Puan ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya belum menggulirkan hak angket mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 karena banyaknya tekanan.

Hasto lantas membantah anggapan yang menyebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri adalah orang yang perhitungan sehingga tak kunjung menginstruksikan bergulirnya hak angket pemilu di DPR.

"(Ibu Megawati lama putuskan hak angket) bukan perhitungan, tapi tekanannya, tekanan hukumnya kan kuat sekali. Kan kalau orang ditekan, ada respons yang berani menghadapi tekanan, ada juga yang takut, kita juga maklum," kata Hasto dalam acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang' pada Sabtu, 30 Maret 2024.

(*)

 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved