Kunci Jawaban
Kunci Jawaban IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka: Halaman 144 dan 145
Berikut kunci jawaban IPA kelas 10 SMA halaman 144 dan 145 soal sumber energi sederhana.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM - Kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 144 dan 145.
Dalam halaman tersebut siswa membahas soal sumber energi sederhana.
Sebelum membuka kunci jawaban siswa diharapkan menjawab soal terlebih dahulu secara mendiri.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka: Halaman 170 171 172 173 174
Sebab artikel ini ditujukan kepada wali murid dan hanya sebagai referesnsi untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan soal IPA.
Berikut kunci jawaban IPA kelas 10 SMA halaman 144 dan 145:
1. Adakah sesuatu yang dapat Kalian jadikan sumber energi sederhana?
Hasil akhirnya tidak harus menjadi energi listrik, bisa juga menjadi bentuk energi lain yang dapat menekan penggunaan energi listrik.
Adakah alat yang dibutuhkan untuk mengelola sumber energi tersebut?
Bagaimana prinsip kerja alat tersebut?
Konsep fisika apa yang Kalian butuhkan dalam alat tersebut?
Tuliskanlah teorinya dan jelaskan bagaimana konsep fisika tersebut diterapkan pada alat yang Kalian buat.
Bentuk konversi energi apa yang terjadi pada alat tersebut?
Bagaimana energi dapat dihasilkan dari alat atau bahan yang dapat dijadikan sumber energi tersebut?
Dapatkah energi masukan dan energi yang dihasilkan oleh alat tersebut dapat diketahui? Bagaimana caranya?
Adakah dampak yang dihasilkan dari alat yang Kalian rancang? Kalian dapat meninjaunya dari berbagai aspek misalnya lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Jawab:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Angin : Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik.
Alat ini cocok sekali digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil dan memiliki tiupan angin yang kencang serta stabil. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor.
Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Angin) merupakan pembangkit listrik yang sangat ramah lingkungan.
Penerapannya bisa dalam bentuk wind farm ataupun stand alone, baik yang terhubung ke dalam grid maupun tidak. PLT Angin sangat cocok diterapkan pada lokasi terpencil maupun yang telah mempunyai grid.
Keberadaan dan kelangsungan suatu PLT Angin ditentukan oleh pemilihan lokasi (sitting) yang tepat berdasarkan data angin yang akurat dan berlaku sepanjang waktu guna (service life) mesin turbin angin.
Oleh sebab itu studi potensi angin sepanjang tahun pada lokasi yang mempunyai potensi merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan sebelum diputuskan untuk membangun PLT Angin.
3. Salah satu energi alternatif untuk menghasilkan listrik adalah energi angin.
Secara sederhana angin didefinisikan sebagai udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara rendah ke suhu udara tinggi, yang terjadi akibat pemanasan matahari terhadap atmosfir dan permukaan bumi.
Angin merupakan salah satu bentuk energi yang tersedia di alam yang diperoleh melalui konversi energi kinetik.
Energi dari angin diubah menjadi energi kinetik atau energi listrik.
Energi angin dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengurangan emisi karena tidak dihasilkan emisi CO2 selama produksi energi listrik oleh kincir angin.
Cara kerja pembangkit tenaga angin yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup sederhana.
Energi angin yang memutar kincir diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin, sehingga menghasilkan energi listrik.
4. Turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin.
Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui.
(Contoh: batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
5. Energi angin yang memutar kincir diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin, sehingga menghasilkan energi listrik.
6. Energi mekanik dari hembusan angin meniup bilah kincir angin dan memutarnya.
Putarannya bilah kincir angin akan membuat generator listrik di dalamnya ikut berputar.
Generator kemudian akan menghasilkan energi secara terus-menerus selama angin masih berhembus.
Angin merupakan barang bebas di mana tidak ada orang yang memilikinya.
Angin juga merupakan bentuk energi yang tidak terbatas, tidak akan habis, dan akan terus diperbaharui secara alami oleh bumi yang kita tinggali.
7. Pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan.
Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian.
Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya.
Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis.
Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acrelahan pertanian.
Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar.
Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.
Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka: Halaman 31 32 33 34 35 36 37
Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.
Penggunaan inovasi dalam teknologi, bagaimanapun selalu memunculkan permasalahan baru yang memerlukan pemecahan dengan terknologi baru lagi.
Oleh karena itu kita sebagai orang-orang yang bergerak di bidang science dan teknologi haruslah dapat terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil mungkin.
(*)
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 140: Membahas Tentang Kalimat Perbaikan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Halaman 206 Sampai 207 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Semester 2 Kelas 11 Halaman 134, Membahas Tentang Membuat Cerpen |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 136 : Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 177, Membahas Biografi Tokoh Inspiratif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.