Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus Vina Cirebon

Satria Robi Saputra Anak Eks Wabup Cirebon Muncul, Beberkan Alasan Cuti Kuliah saat Vina Dibunuh

Sebelumnya, nama Satria Robi Saputra disangkutpautkan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon yang belakangan viral di media sosial.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN JAKARTA
Istri Satria, Fatimah Az-Zahra (paling kiri), Ramadhani Purwadi Sastra (tengah), Satria Robi Saputra (paling kanan) saat memberi keterangan di Jakarta Timur. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Satria Robi Saputra, putra sulung eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, muncul ke hadapan publik untuk membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eki di Cirebon.

Sebelumnya, nama Satria Robi Saputra disangkutpautkan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon yang belakangan viral di media sosial.

Dugaan warganet menguat tahu Satria sempat cuti kuliah saat terjadinya peristiwa Vina dan Eki dibunuh komplotan remaja.

Baca juga: Polda Jabar Pastikan Tak Ada Anak Pejabat Terlibat di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, DPO 1 Bukan 3

Diketahui, peristiwa sadis pembunuhan Vina Cirebon itu terjadi pada Sabtu (27/8/2016).

Satria lantas mengklarifikasi soal tudingan dia mengambil cuti kuliah dari satu perguruan tinggi di Jakarta karena terjerat kasus Vina.

"Saya perjelas pada tahun 2016 saya dengan istri menikah di bulan November. Jadi saya memang mengambil cuti kuliah, bukan dikaitkan dengan pelarian DPO kasus almarhum Vina dan Eky," ujar Satria di Jakarta Timur, Minggu (26/5/2024).

Satria menyebut pada tahun 2016 dirinya memang masih berkuliah.

"Jadi ada yang bilang jangan-jangan kabur dan sebagainya," kata Satria.

Baca juga: Polisi Sebut Pegi Sempat Ganti Nama Jadi Robi Usai Bunuh Vina dan Eki, Tetangga Beri Kesaksian Beda

Dia menyebut tudingan itu tidak sesuai fakta atau hanya sebatas 'cocoklogi'.

Lantaran Satria mengungkapkan alasan dia mengambil cuti kuliah kala itu adalah menikah dengan sang istri Fatimah Az-Zahra.

Sehingga pihak keluarga menyesalkan adanya pihak mengaitkan sosok Satria sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jawa Barat.

Satria juga membantah bila adiknya merupakan sosok Dani dalam DPO Polda Jawa Barat, sebab ketika peristiwa terjadi 2016 silam Ramadhani masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Dia juga merasa heran bila ada yang mengaitkan sosok Ramadhani dengan Dani dalam DPO Polda Jawa Barat, karena secara panggilan sang adik kerap disapa sebagai Rama.

Baca juga: Sambo Saja Bisa Diungkap, Pakar Sebut Kasus Vina Cirebon Harusnya Bisa Rampung Tanpa Viral

"Secara panggilan sebetulnya Rama, bukan Dani. Itu (Dani) kan merupakan salah satu dari tiga DPO yang dirilis Polda Jawa Barat. Rama pada tahun 2016 masih duduk di bangku SD," tuturnya.

Istri Satria, Fatimah Az-Zahra mengatakan akibat tuduhan-tuduhan tersebut pihaknya merasa diteror di media sosial hingga tidak nyaman saat beraktivitas di luar rumah.

"Dari mulai teror di sosial media, terus kadang kalau di jalan, kalau lagi ke mall atau ke luar rumah kadang ditanyain. Ini anak mantan anak Bupati Cirebon ya?" kata Fatimah.

Masalah Geng Motor Belum Terselesaikan

Diketahui, saat ini Satria menjabat sebagai Kepala Desa Kedungjaya, Kabupaten Cirebon,

Satria mengatakan setelah delapan tahun berlalu sejak kasus Vina dan Eky hingga kini geng motor menjadi masalah yang belum terselesaikan.

"Saya sangat concern sekali terkait isu geng motor. Jadi bukan hanya tahun 2016 saja, tapi sampai dengan saat ini pun peristiwa geng motor masih terjadi di Cirebon," kata Satria.

Satria tidak merinci tindakan geng motor yang berulah di wilayahnya.

Baca juga: Di Balik Kasus Vina Cirebon, Ibu Pegi Setiawan Curhat Sosok Sang Anak, Jadi Tulang Punggung Sejak SD

Namun dia menyebut bahwa tindakan dilakukan geng motor di wilayahnya sudah masuk dalam kategori mengerikan, sehingga disikapi serius para perangkat desa dan TNI-Polri.

"Sangat mengerikan. Setiap malam, terutama malam minggu kami memberdayakan perangkat Desa, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa untuk berjaga-jaga," ujarnya.

Secara wilayah Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung berjarak cukup jauh dari lokasi pembunuhan Vina dan Eky yang berada di Desa Kepongpongan, Talun, Kabupaten Cirebon.

Satria menuturkan tingkat kerawanan di Desa Kedungjaya tempatnya bertugas dipengaruhi karena berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan sentra ekonomi di Kabupaten Cirebon.

Ironinya dari hasil pengawasan dilakukan perangkat Desa Kedungjaya mayoritas geng motor yang berulah masih anak-anak remaja yang secara hukum masih berstatus anak.

"Setiap malam itu banyak kejadian-kejadian geng motor-geng motor, dan rata-rata memang pelaku-pelakunya anak-anak di bawah umur. Masih SMP, masih SMA, seperti itu," tuturnya.

(Tribun Jakarta)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved