Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Pendidikan

Menkeu Sri Mulyani Ungkap 2 Alasan Kuliah di RI Tak Gratis Seperti Negara Maju, Singgung Pajak

Sri Mulyani mengungkapkan, pendidikan gratis di sana bisa dilakukan lantaran pajak yang dikenakan oleh negara per orang juga besar. 

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Tribunnews.com / Fersianus Waku
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani silaturahmi Lebaran ke kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasannya kenapa kuliah di Indonesia tidak gratis seperti negara-negara maju lainnya.

Sri Mulyani menjawab celetukan orang-orang yang menyebutkan jika di negara maju seperti di Nordik (negara-negara Eropa Utara) kuliah gratis, sementara di Indonesia tidak.

1. Pajak Negara Besar

Bendahara negara tersebut mengungkapkan, pendidikan gratis di sana bisa dilakukan lantaran pajak yang dikenakan oleh negara per orang juga besar. 

Baca juga: Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, UNS Tinjau Ulang Kebijakan Pembayaran Biaya Kuliah

"Saya jadi menteri keuangan tuh sering juga orang-orang menyeletuk 'mbok ya kayak Nordic Countries itu loh, segala macam bebas sampai perguruan tinggi, dari lahir sampai perguran tinggi enggak perlu bayar apa-apa," tutur Sri Mulyani dalam seminar nasional Jesuit Indonesia, di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Menurutnya, negara nordik rata-rata mengenakan pajak pendapatan sekitar 65 - 70 persen terhadap penduduknya.

Kemudian, lewat setoran pajak yang tinggi tersebut, negara memiliki kemampuan fiskal lebih besar untuk mendukung pelaksanaan berbagai fasilitas dasar negaranya, seperti edukasi.

"Aku pernah punya teman di Bank Dunia, dia dari Finlandia. Saya tanya, how much tax you pay? Oh, around 70 percent. Jadi kalau kamu dapat (gaji) 100.000 (US dollar), kamu cuma dapet 30.000 US dollar? Iya," tutur dia.

Baca juga: 2 Partai Ini Tanggapi MA yang Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah, Setuju atau Tolak?

 Sri Mulyani pun mengatakan, fasilitas pendidikan gratis negara Nordik sebenarnya tidak sepenuhnya gratis.

"Di dunia enggak ada yang gratis, pasti ada yang bayar," katanya.

2. Biaya Fasilitas Publik Tinggi

Sri Mulyani juga menyinggung negara adidaya Amerika Serikat (AS) yang mengenakan tarif pajak lebih rendah ketimbang pajak warga negara di negara-negara Eropa Utara.

Konsekuensinnya masyarakat harus membayar berbagai fasilitas dasar dengan biaya lebih tinggi.

"Makanya inflasinya tinggi banget. The most expensive university fee itu di Amerika Serikat," ujar dia.

Dari kesimpulan itu, Sri Mulyani bilang bahwa kehadiran pemerintah di suatu negara tidak bisa "gratis".

Menurutnya diperlulam biaya berupa pendapatan negara, yang lebih besar agar pemerintah mampu memberikan fasilitas lebih besar kepada masyarakat.

"Negara hadir dan hadirnya itu ditopang dengan APBN, we have to collect more, spend better, dan jaga risiko pembiayaannya," ucap Sri Mulyani.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved