Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Terima Kasih untuk Mbak Puan, Respons Gibran soal Puan Minta Maaf Ada Kader Langgar Konstitusi

Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat Rakernas V PDIP menyebut tentang seorang kader yang melanggar konstitusi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Puan Maharani. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat Rakernas V PDIP menyebut tentang seorang kader yang melanggar konstitusi.

Saat diminta tanggapan mengenai hal ini, Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka pun menanggapi santai.

“Siap terimakasih atas masukannya. Terimakasih untuk Mbak Puan dan seluruh pimpinan partai,” tuturnya.

Di kesempatan itu Puan menyebutkan adanya perilaku kader partai yang berkhianat, tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak disiplin, dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan ideologi partai.

Baca juga: Pengamat Prediksi Gibran Tak Akan Sama Seperti Maruf Amin sebagai Wapres : Kandidat Presiden 2029

Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas penyimpangan perilaku kader partai yang terjadi.

Kader tersebut dinilai melanggar konstitusi dan prinsip demokrasi.

Lebih lanjut Gibran mengemukakan alasannya tak menghadiri acara tersebut.

Ia mengaku tak menerima undangan dari penyelenggara.

“Ya kan karena tidak ada undangan,” terangnya.

Baca juga: Respons Jokowi dan Gibran Terkait Putusan MA yang Buka Jalan Kaesang Maju Pilkada

Seperti halnya Gibran, ayahnya Presiden Joko Widodo juga tak hadir di acara tersebut.

Meski begitu, ia mengaku tak membahas hal ini ketika bertemu ayahnya.

“Enggak, enggak bahas itu,” tuturnya.

Sebelumnya ia sempat menyatakan akan datang ke perhelatan mantan partainya tersebut jika diundang.

“Coba nanti saya lihat ya. Undangannya sudah sampai apa belum Insyaallah datang kalau ada undangannya,” terangnya Senin (20/5/2024).

Tangisan Puan

Sebelumnya, Ketua Bidang Politik DPP PDIP, Puan Maharani menitikkan air mata saat meminta maaf terkait perilaku kader PDI-P yang menyimpang dari etika politik pada Pemilu 2024.

Puan tak menyebut nama kader tersebut.

Ia hanya bilang bahwa perilaku kader itu bertentangan dengan ideologi partai dan melanggar konstitusi.

"Sehubungan dengan adanya perilaku kader Partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi" ucap Puan, Minggu (26/5/2024), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Curhat Gibran Soal Pembangunan Solo, Sebut Usulannya di Rembug Pembangunan Jateng Belum Terakomodir

Hal itu ia sampaikan saat membacakan sikap politik PDI-P dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V yang digelar 24-26 Mei 2024.

"Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," lanjutnya.

PDIP menyampaikan, Rakernas V Partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai sehubungan dengan tragedi itu.

"Agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali," ungkap Puan.

(*)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved