Viral
Viral Nenek Sakit Ditandu karena Jalanan Rusak, Ternyata Ini Alasan Jalan Tak Kunjung Diperbaiki
Video yang memperlihatkan seorang nenek sakit ditadu warga untuk berobat, viral di media sosial.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Video yang memperlihatkan seorang nenek sakit ditadu warga untuk berobat, viral di media sosial.
Pada video yang beredar tampak nenek tersebut digotong berdamai-ramai oleh warga.
Baca juga: Viral Suporter Digetok Tarif Parkir Rp 25 Ribu per Motor di JIS, Dishub DKI Beri Tindakan
Nenek tersebut tampak menggunakan jilbab hitam, baju warna hitam motif kembang-kembang. Juga rok berwarna biru.
Nenek itu duduk di kursi lalu digotong.
Tampak di belakangnya juga terdapat belasan orang juga turut mengawal sang nenek.
Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di Lingkungan Wonopuro, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo pada Selasa (28/5/2024).
Diketahui, nenek yang ditandu itu bernama Boirah (80).
Boirah mengalami keseleo setelah terjatuh di rumahnya. Sehingga harus ditandu untuk menuju jalan raya.
Kemudian dinaikkan mobil untuk dibawa berobat.
Terkait viralnya momen tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo angkat bicara.
“Iya memang ada (nenek ditandu karena sakit,” ungkap Kepala Desa (Kades) Sidoharjo, Sarmin, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Viral Prajurit TNI Cekcok hingga Tendang Pengendara Motor di Pinggir Jalan, Begini Kronologinya
Dia menyebutkan bahwa nenek sakit harus ditandu bukan tanpa sebab. Ini lantaran kondisi jalan di Desa Sidoharjo itu rusak parah.
"Jalan yang viral itu merupakan jalan menuju satu RT di wilayah Lingkungan Wonopuro, Dukuh Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon,” tegasnya.
Total, kata dia, pada lingkungan Wonopuro ada 37 kk. Dengan total ada 140 jiwa. Disana memang ada rumah warga.
“Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah jalan yang dilewati itu jalan milik Perhutani jadi pihak desa tidak bisa berbuat apa-apa," terang Sarmin.
Dia mengaku, Pemdes siap jika membangun jalan tersebut. Hanya saja, lahan yang dibuat untuk jalan merupakan milih pihak perhutani. Sehingga tidak berani memperbaiki jalan sejauh 2 kilometer tersebut.
“Mau membangun, tetapi kami tidak berani. Jalan itu milik perhutani. Kalau milik perhutani dan tidak diperbolehkan dana desa untuk membangun jalan milik Perhutani," pungkas Sarmin.
Lingkungan Wonopuro sendiri saat ini dihuni sebanyak 140-an jiwa yang terdiri dari 37 kepala keluarga. Mereka tinggal ditengah hutan lindung yang ada dibawah Gunung Wonopuro dengan jumlah rumah sebanyak 30 rumah. Untuk menuju lingkungan Wonopuro, saat ini hanya bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua.
(*)
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Viral Oknum Opang Maksa Hentikan Taksi Online, Padahal Ada Penumpang Ibu Gendong Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.