Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Perjuangan Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bersama Istri, Disiplin dalam Membelanjakan Uang

Seorang pemulung di Mojokerto berkesempatan untuk menunaikan haji tahun ini bersama istrinya.

jatim.kemenag.go.id
Kisah Khumaidi Katijan berangkat haji dari hasil nabung bekerja sebagai pemulung di Mojokerto Jawa Timur 

TRIBUNSOLO.COM - Seorang pemulung di Mojokerto berkesempatan untuk menunaikan haji tahun ini bersama istrinya.

Sosoknya adalah Khuaidi Katijan (49) dan istrinya Siti Fatimah (45).

Dikutip dari jatim.kemenag.go.id pada Selasa (4/6/2024), Khumaidi Katijan bekerja sebagai pemulung barang bekas di TPA Karangdiyeng, Kuterejo, Jawa Timur.

Khumaidi dan istrinya tergabung dengan kloter 65.

Baca juga: Info Haji 2024 : JCH Embarkasi Solo Jateng yang Diturunkan di Medan Sembuh, PPIH Lakukan Penjemputan

Keinginan Pertama dari Sang Istri

Rupanya keinginan untuk naik haji ini pertama kali datang dari sang istri.

Mendengar impian sang istri awalnya Khumaidi sempat pesimis.

Di pikirannya saat itu ia ragu karena dirinya hanyalah seorang pemulung.

“Saya ini cuma pemulung barang bekas, biaya haji kan mahal apalagi kalau berdua,” ujarnya.

Akan tetapi Khumaidi tetap berusaha meski ia tahu ini bukan hal yang mudah.

“Pada tahun 2011 itu kebetulan tabungan kami sudah terkumpul 10 juta.

Awalnya ingin saya belikan tanah kecil-kecilan tetapi saya ingat kalau istri ingin berangkat haji.

Dibantu dana talangan, akhirnya saya bisa mendaftar haji,” papar Khumaidi.

Tak hanya menabung untuk ibadah haji, tapi Khumaidi juga mengelola uangnya untuk persiapan dana pelunasan.

Hal ini ia lakukan setelah mendaftar haji.

Khumaidi pun blak-blakan dengan pendapatannya per hari sebagai seorang pemulung.

“Dari memulung, saya bisa memperoleh uang penghasilan seratus ribu atau kalau sedang sepi ya kurang dari seratus ribu perhari,” lanjutnya.

Baca juga: Total Jamaah Haji Asal Klaten Jateng Berkurang dari 1.161 Jadi 1.155 Orang, Kemenag Ungkap Alasannya

Hanya Pakai Rp 25 Ribu Sehari

Khumaidi disiplin dalam membelanjakan penghasilannya.

Ia hanya memakai Rp 25 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sisanya ia gunakan untuk tabungan haji.

Bikin Usaha Lain

Selain bekerja sebagai pemulung, Khumaidi dan sang istri bikin usaha lain.

Mereka sempat menekuni pembuatan batu merah.

Usaha ini cukup membantu perekonomian keluarganya.

Sayangnya usaha ini berhenti 4 tahun lalu karena tanahnya sudah habis.

Berangkat Haji Tertunda karena Corona

Rencana berangkat haji ini sempat terunda 3 tahun karena pandemi corona.

Sejatinya, Khumaidi dan Siti harusnya berangkat ke Mekkah pada tahun 2021 lalu tapi harus ditunda.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur tahun ini dipanggil untuk berhaji ke Baitullah,” ujar Khumaidi.

Khumaidi dan istrinya memiliki 2 orang anak dan mereka menabung demi mewujudkan ibadah ini.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved