Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Briptu RDW yang Dibakar Istrinya Sang Polwan Meninggal Dunia, Kondisi Terakhir Memilukan

Dia mengalami luka bakar 90 persen lebih setelah disiram bensin oleh istrinya sendiri, Briptu FN (28) yang seorang polisi wanita (Polwan).

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa
Polisi di Mojokerto yang dibakar istri seorang Polwan dinyatakan meninggal dunia, alami luka bakar 96 persen. 

TRIBUNSOLO.COM, MOJOKERTO - Briptu RDW (27 tahun), polisi yang berdinas di Polres Jombang, Jawa Timur, yang dibakar istrinya sendiri yang juga seorang polisi, mengembuskan nafas terakhirnya.

Briptu RDW meninggal dunia setelah mengalami perawatan intensif di RSUD Wahidin dr Sulaiman Rosyid Mojokerto, Minggu siang, 9 Juni 2024.

Dia mengalami luka bakar 90 persen lebih setelah disiram bensin oleh istrinya sendiri, Briptu FN (28) yang seorang polisi wanita (Polwan).

Baca juga: 3 Fakta Polwan di Mojokerto Bakar Suaminya yang Juga Polisi, Sisa Uang di ATM Diduga jadi Pemicunya

Adapun Briptu FN diketahui bertugas di SPKT Polres Mojokerto Kota.

Briptu RDW berasal dari Desa Sumberjo, Plandaan, Jombang.

Peristiwa tragis itu terjadi di asrama kepolisian (Aspol) Mojokerto tempat mereka sehari-hari tinggal.

Diduga pemicunya adalah berkurangnya jumlah gaji ke-13 yang diterima sang suami, dan membuat istri marah besar dan sempat mengancam akan membakar anak mereka sebelum membakar suaminya sendiri.

Briptu RDW meninggal dunia Minggu siang tadi pukul 12.55 WIB.

Baca juga: Viral Petani di Subang Tertipu Rp598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan, Polda Metro Jaya Buka Suara

"Benar, meninggal pada pukul 12.55 dan akan dimakamkan di Jombang karena asalnya dari sana," kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri saat dikonfirmasi.

Briptu FN yang merupakan istri korban adalah mantan Kasat Narkoba di Polrestabes Surabaya. Kasus penganiayaan dengan kekerasan ini sudah dilimpahkan ke Polda Jatim.

"Tadi siang masih dilakukan gelar perkara untuk menentukan pasal dan lain-lain. (motif?) Masih digelar, kita masih menunggu," kata AKBP Daniel.

Direktur RSUD Wahidin dr Sulaiman Rosyid mengungkapkan kondisi terakhir korban sebelum meninggal dunia.

Baca juga: Viral Wanita Diduga Oknum Polwan Polres Tebingtinggi Mabuk, Polres Tebingtinggi Buka Suara

Ia menyebut kondisi korban tidak mau stabil. 

Lantaran kondisi tersebut, dokter tidak berani merujuk korban ke RS lain yang lebih lengkap fasilitas penangananya karena rawan mengalami risiko yang besar selama perjalanan.

"Iya tadinya mau kesana (dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya) tapi kondisinya gak mau stabil, gak bisa dirujuk karena kondisinya juga butuh peralatan khusus sehingga dijalan pun resikonya besar sekali," katanya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved