Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

5 Fakta Sejumlah Murid SD di Kampar Belajar di Kelas Bekas WC, Ternyata Sudah Berlangsung 5 Tahun

Sejumlah fakta baru terungkap dari kondisi sejumlah siswa yang belajar di ruang bekas bangunan water closet atau WC di SDN 002 di Desa Tanjung.

TRIBUNPEKANBARU.COM/FERNANDO SIHOMBING
Penampakan ruang Kelas I SDN 002 Tanjung Kec Koto Kampar Hulu bekas WC. 

"SDN 002 ini cuma ada 9 kelas. Muridnya ada 223 orang. Karena kekurangan ruangan, jadi terpaksa bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak. Di ruangan ini ada 18 orang murid," kata Apriwardi.

Dia menjelaskan, dulunya bangunan berukuran 4x6 berdinding beton dan berfungsi sebagai gudang.

Namun, kini disulap menjadi tempat belajar belasan murid karena kekurangan kelas.

Selain kelas, mereka tak mempunyai ruang guru.

"Guru di sini ada 22 orang. Sekarang ruangan guru dipakai untuk belajar anak-anak, jadi ruangan kami di pustaka. Lokasinya sempit," sebut Apriwardi.

Lebih jauh, Apriwardi mengatakan, sebelumnya pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Disdikpora Kampar untuk penambahan ruang kelas.

Namun, sudah bertahun-tahun permintaan sekolah tak kunjung dikabulkan.

"Sudah dua kali kami masukkan proposal ke dinas (Disdikpora) tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas. Waktu itu orang dinas sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil," tutur Apriwardi.

Baca juga: Info Lowongan 2.673 Pantarlih Pilkada 2024 di Karanganyar Jateng, Gaji Rp 1 Juta, Masa Kerja 1 Bulan

5. Kepala Sekolah Dipanggil Kepala Dinas Usai Viral

Terkait kabar tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Apriwardi, mengaku dipanggil Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kampar, Aidil.

Ia kemudian menjelaskan jika ruangan belajar untuk anak kelas satu tersebut, bekas tempat buang kotoran.

"Senin kemarin saya dipanggil sama Kadis Pendidikan, Pak Aidil. Dia bilang 'kenapa berita macam itu, malu saya sebagai kadis'. Tentu saya jawab, memang faktanya seperti itu, Pak. Saya bilang saya baru setahun jadi Plt di situ," ujar Apriwardi dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/6/2024).

Dari sini terungkap jika sekolah sudah pernah memasukkan proposal untuk penambahan ruang kelas sampai 2 kali namun, sampai saat ini belum terealisasi.

"Saya bilang ke beliau, kami sudah masukkan proposal di tahun 2002 dan 2003. Bahkan, dulu orang dinas juga sudah turun dan mengukur tanah untuk membangun dua lokal. Tapi nyatanya, sampai sekarang tak ada dibangun," kata Apriwardi.

Lantaran tak ada tambahan bangunan kelas baru, mau tak mau terpaksa bangunan bekas WC dijadikan tempat belajar anak-anak.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved