Jasa Giling Daging di Karanganyar Jateng Sepi saat Idul Adha, Tak Ada Antrean, Dulu Sepekan Penuh

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Setiap peringatan Idul Adha membuat para pemilik jasa giling daging menjadi full senyum.

Pasalnya, banyak masyarakat yang mendapat daging kurban yang menggunakan jasa giling daging untuk membuat olahan daging seperti bakso maupun gelantin.

Meskipun demikian, Idul Adha tahun ini ada perbedaan yang sangat dirasakan oleh pemilik jasa giling daging, karena tak seramai Idul Adha tahun-tahun yang lalu.

Hal itu dirasakan Paryanti (53) pemilik jasa giling daging di Pasar Kemiri, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.

"Dampak kelihatannya banget, Idul Adha tahun ini dibanding Idul Adha tahun sebelumnya," kata Paryanti kepada TribunSolo.com, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: 3 Fakta Kecelakaan yang Tewaskan Mahasiswa UIN RM Said Solo di Karanganyar Jateng, Kuliah di FIT

Paryanti mengatakan pada Idul Adha tahun lalu, dirinya bisa melayani jasa giling daging hingga seminggu.

Namun pada Idul Adha tahun ini, ia merasakan hanya sedikit orang yang menggunakan jasa giling daging.

"Kalau tahun lalu, kita bisa layani satu minggu full, kalau tahun ini cuma segelintir, dan berkurang banyak banget," kata Paryanti.

Ia mengatakan, pada Idul Adha tahun ini dirinya dapat permintaan dari pelanggan sampai pukul 21.00 WIB.

Sementara itu, pada Idul Adha tahun ini, pada hari pertama saja, dirinya melayani pukul 18.00 WIB.

"Dibanding Idul Adha tahun lalu dengan sekarang terjadi penurunan hampir 50 persen, waktu Idul Adha tahun lalu saya melayani bisa sampai jam 9 malam, sedangkan tahun ini sampai Maghrib udah selesai," ungkap dia.

Baca juga: Lupa Matikan Kipas Angin, Kios Sembako di Pasar Bejen Karanganyar Jateng Terbakar Sampai Hitam Legam

Ia mengatakan dirinya sudah menekuni usaha ini selama 4 tahun ini.

Dari pengalamannya selama 4 tahun sebagai jasa giling daging, ia mengaku tahun ini merupakan yang paling rendah yang menggunakan jasanya.

"Kalau dulu, sampai antre, sekarang cenderung lebih sedikit," kata dia.

"Mungkin masa Idul Adha berbarengan dengan masa anak masuk sekolah, atau banyak pekerja / buruh pabrik yang kena PHK, kan mungkin efeknya banyak," pungkas dia

(*)