Catat! Simak Hal-hal yang Bisa Tingkatkan Resiko Kanker Paru, Tak Cuma Merokok
Secara umum faktor risiko terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor yang bisa diubah dan faktor yang tidak bisa diubah.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kanker paru merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi diantara kejadian kanker lainnya.
Meningkatnya resiko terjangkit kanker paru bisa mengintai siapa saja.
Namun ada sejumlah faktor meningkatnya resiko kanker paru yang perlu jadi pertimbangan bagi masyarakat agar terhindar dari penyakit tersebut.
Baca juga: Minus Mata Selalu Bertambah, Bisakah Disembuhkan? Ini Kata Dokter RS JIH Solo
Dokter Ahli Paru Rumah Sakit Jogja Internasional Hospital (RS JIH) Solo, dr. Novita Eva Sawitri, Sp. P (K) Onk., M.Kes, FAPSR menjelaskan bahwa kanker paru hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya, tetapi ada faktor2 risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker paru.
Secara umum faktor risiko terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor yang bisa diubah dan faktor yang tidak bisa diubah.
Dokter Novita menjelaskan untuk resiko kanker paru karena faktor yang tidak bisa diubah adalah usia, jenis kelamin hingga genetik.
"Jadi kelompok orang beresiko adalah orang2 yg mempunyai faktor risiko, Faktor risiko tersebut ada yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah. Yang tidak bisa diubah itu terkait usia, jenis kelamin dan genetik," ungkap dokter Novita saat ditemui TribunSolo.com di RS JIH Solo, Selasa (11/6/2024).
Terkait faktor usia sendiri, dokter Eva menjelaskan sari panduan internasional memang kelompok usia di atas 50 tahun beresiko tinggi terhadap kanker paru. Namun hal itu berbeda dengan Indonesia yang disebutnya untuk masyarakat Indonesia faktor usianya bahkan di kisaran umur 40 tahun ke atas.
"Dalam guide line secara internasional untuk di luar negeri itu usianya 50 tahun ke atas. Tapi kalau di Indonesia, lebih dari 40 tahun resikonya lebih meningkat dari pada yang usianya di bawah," kata dia.
Ia menjelaskan juga bahwa pria atau laki-laki lebih beresiko terhadap kanker paru dibanding wanita. Hal itu tak lain karena pola hidup yang sangat berpengaruh.
Baca juga: Apakah Bisa Menghilangkan Bekas Jerawat Dengan Microneedling? Ini Kata Dokter RS JIH Solo
"Faktor selanjutnya adalah jenis kelamin. Dimana laki-laki lebih tinggi resiko kanker paru dibanding perempuan terkait dengan gaya hidupnya. Tapi bukan berarti perempuan tidak ada resikonya," tambahnya.
Di sisi lain, resiko kanker paru juga ternyata bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.
"Selanjutnya riwayat keluarga dengan kanker atau kanker paru. Jadi dalam satu garis keluarga itu ada yang kena kanker paru, resikonya bisa meningkat 4 kali dibanding keluarga yang tidak ada riwayat kanker paru," lanjutnya.
Sementara itu dokter Eva menjelaskan bahwa resiko kanker paru yang bisa diubah biasanya berkaitan dengan gaya hidup san lingkungan seperti perokok maupun masyarakat yang hidup di lingkungan yang bersinggungan langsung dengan asap maupun debu.
| RS JIH Solo Raih Penghargaan Internasional, Mantapkan Diri sebagai Pusat Layanan Stroke Terdepan |
|
|---|
| Rumah Sakit JIH Solo Resmi Luncurkan Sistem Self-Payment bersama BRI, Percepat Layanan Tanpa Antre! |
|
|---|
| Cita Loka Fest 2025, RS JIH Solo Raih Penghargaan Rumah Sakit Terbaik dalam Infrastruktur Teknologi |
|
|---|
| Hotel Swiss-Bellin Saripetojo, RS JIH Solo dan Optik Pranoto Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Anak |
|
|---|
| Donor Darah Rumah Sakit JIH Solo: Setetes Darah, Sejuta Harapan! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Dokter-Ahli-Paru-Rumah-Sakit-Jogja-Internasional-Hospital.jpg)