Catat! Simak Hal-hal yang Bisa Tingkatkan Resiko Kanker Paru, Tak Cuma Merokok
Secara umum faktor risiko terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor yang bisa diubah dan faktor yang tidak bisa diubah.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Rifatun Nadhiroh
"Untuk faktor resiko yang bisa diubah itu yang paling utama dan paling banyak pengaruhnya adalah kebiasaan merokok. Di luar negeri peningkatan konsumsi rokok itu per tahunnya 20 pack se tahun. Tapi untuk orang indonesia jarang sehari untuk perokok sehari 1 batang itu nggak mungkin. Paling banyak saya temui sehari bisa habis 1 sampai 3 pack," urainya.
"Resiko lain yang bisa diubah adalah resiko dari faktor lingkungan atau pekerjaan. Contohnya faktor lingkungan itu seperti kita tinggal di daerah industri atau tinggal di jalan raya yang volume kendaraannya tinggi. Mesti kan kita jadi menghirup asap kendaraan lebih sering. Ada juga pemilik usaha seperti pengusaha bengkel atau sate yang bakar-bakar. Itu ada resiko tinggi terkena kanker paru," sambung Eva
Bahkan Eva menjelaskan bahwa faktor pekerjaan dimana seseorang bekerja berdampingan dengan asap maupun debu bisa meningkatkan resiko kanker paru.
"Ada juga beberapa pekerjaan yang bisa meningkatkan resiko kanker paru, seperti pekerja galangan kapal, bengkel, buruh, kuli bangunan karena bersinggungan dengan asap maupun debu. Bahkan ada juga pekerja rumah sakit di bagian radiologi juga memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker paru," sebutnya.
Dokter Eva juga tidak memungkiri bagi masyarakat meski bukan perokok atau perokok pasif juga memiliki resiko kanker paru yang sama.
Baca juga: Waspada Kanker Paru, Saran Dokter RS JIH Solo Jateng, Bila Alami 2 Gejala ini Periksa ke Dokter
"Resiko terkena kanker paru juga bisa terdapat pada orang-orang yang dekat dengan perokok atau istilahnya perokok pasif. Seperti istri yang suaminya merokok. Atau anak yang orang tuanya perokok memiliki resiko terkenal kanker paru lebih tinggi dari pada yang tidak," terangnya.
Tak hanya itu saja, bagi penyintas penyakit paru maupun pernapasan ternyata juga memiliki resiko terkena kanker paru.
"Satu lagi, faktor resiko yang bisa diubah adalah riwayat paru yang kronik seperti habis kena TB. Meski sudah dinyatakan sembuh tapi dalam kondisi tertentu bisa menjadi penyebab resiko kanker paru karena kerusakan paru akibat penyakit tersebut cukup tinggi," pungkasnya.
(*/adv)
| RS JIH Solo Raih Penghargaan Internasional, Mantapkan Diri sebagai Pusat Layanan Stroke Terdepan |
|
|---|
| Rumah Sakit JIH Solo Resmi Luncurkan Sistem Self-Payment bersama BRI, Percepat Layanan Tanpa Antre! |
|
|---|
| Cita Loka Fest 2025, RS JIH Solo Raih Penghargaan Rumah Sakit Terbaik dalam Infrastruktur Teknologi |
|
|---|
| Hotel Swiss-Bellin Saripetojo, RS JIH Solo dan Optik Pranoto Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Anak |
|
|---|
| Donor Darah Rumah Sakit JIH Solo: Setetes Darah, Sejuta Harapan! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Dokter-Ahli-Paru-Rumah-Sakit-Jogja-Internasional-Hospital.jpg)