Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

5 Fakta Soal Pungutan Uang Sewa Bangku dan Buku di SMPN 2 Boyolali Jateng, Ini Total Tagihannya

Rincian tagihan itu tak melalui surat resmi berkop surat sekolah, melainkan melalui pesan WhatsApp.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TribunSolo.com/Tri Widodo
Suasana SMPN 2 Boyolali. 

TRIBUNSOLO.COM - Muncul isu terkait tarif sewa bangku dan buku di SMPN 2 Boyolali.

Kabar ini muncul setelah diungkapkan orang tua siswa disana. 

Baca juga: Disdikbud Bantah Adanya Tarif Sewa Bangku dan Buku di SMPN 2 Boyolali Jateng, Telusuri ke Wali Siswa

Terkait ramainya sewa bangku dan buku ini, berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.

1. Penagihan lewat WhatsApp

Rincian tagihan itu tak melalui surat resmi berkop surat sekolah, melainkan melalui pesan WhatsApp.

Tanda terima pembayarannya pun tak ada.

Tagihan itu pun dibagikan salah satu wali murid berinisial SS, namanya sengaja diinisial demi keamanan siswa tersebut.

2. Ada 7 Tagihan

Tertulis, ada 7 tagihan dengan rincian ada yang sudah lunas dan yang belum.

Sudah lunas antara lain, uang pinjaman buku Rp 12.500 X 4 buah buku, nabung untuk uang saku ke Jakarta Rp 350 ribu.

Bangku kelas VIII  sebesar Rp 350 ribu dan Bangku kelas IX sebesar Rp 230 ribu yang belum dilunasi.

Kemudian untuk uang buku sebesar Rp 156 ribu

Selain itu juga ada biaya piknik ke Jakarta sebesar Rp 1,8 juta yang sudah dilunasi.

Sedangkan untuk Piknik ke Bali Rp 1.750.000 belum lunas.

Jika ditotal,  kekurangan biaya administrasi sebesar Rp 2.230.000.

Baca juga: Kronologi Pesawat Korean Air Terjun Bebas 8 KM dalam Waktu 15 Menit, 13 Penumpang Dilarikan ke RS

3. Pihak Sekolah Bantah

Wakil Kepala Kesiswaan SMPN 2 Boyolali, Fajar Sri Maryono membantah pungutan biaya sewa bangku dan buku itu.

 "Tidak ada. Biaya-biaya itu semua," ujarnya.

4. Disdikbud Bantah Adanya Tarif Sewa Bangku dan Buku 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali langsung menelusuri kebenaran hal tersebut.

"Akan kaji, akan menelusuri, intinya mencari data terbenar untuk menjadi bahan pembinaan," tegas Kepala Disdikbud Boyolali, Supana, kepada TribunSolo.com, Selasa (24/6/2024).

5. Hanya satu yang terkonfirmasi

Kepala Disdikbud Boyolali, Supana menjelaskan dari enam tagihan itu, hanya satu yang terkonfirmasi kebenaran. Yakni piknik ke Bali.

Hanya saja, piknik itu bersifat sukarela. Siswa boleh ikut dan boleh tidak.

"Itu sesuai edaran dari Disdikbud Boyolali, bahwa study tour tidak wajib," jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved