Berita Boyolali

Ini 3 Fakta Dukuh Slembi Boyolali Jateng, Warga Masih Percaya Pantangan pada Penanggalan Jawa

Warga Dukuh Slembi tidak berani memulai hajatan pada hari pahing. Hari tersebut menjadi pantangan bagi mereka.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Gapura Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. 

Dia menyebut, tradisi itu memang tak tertulis.

Turun temurun melalui lisan.

"Ga tau ya orang dulu itu penyebabnya karena apa. Apa mungkin itu hari raja Salembi atau lain sebagainya. Apalagi orang dulu (sesepuh) itu kalau bilang juga singkat.. misalnya wes ojo (sudah jangan), pasti nurut," terangnya.

3. Masih Ada Sesaji

Misalnya, perintah untuk memberikan sesaji di bawah pohon besar.

Para sesepuh tak pernah menjelaskan maksud dan tujuannya untuk apa.

Namun setelah diteliti maksudnya, pengkeramatan pohon besar itu untuk melindungi sumber daya air dan menjaga keseimbangan alam.

"Masih banyak lagi, sanepo-sanepo (suatu hal yang disampaikan dengan cara samar, tersembunyi) dari para sesepuh terdahulu itu. Yang ternyata punya tujuan mulia," jelasnya.

Baginya larangan itu menjadi sesuatu yang memperkaya tradisi yang berkembang di masyarakat. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved