Berita Boyolali
Ini 3 Fakta Dukuh Slembi Boyolali Jateng, Warga Masih Percaya Pantangan pada Penanggalan Jawa
Warga Dukuh Slembi tidak berani memulai hajatan pada hari pahing. Hari tersebut menjadi pantangan bagi mereka.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dia menyebut, tradisi itu memang tak tertulis.
Turun temurun melalui lisan.
"Ga tau ya orang dulu itu penyebabnya karena apa. Apa mungkin itu hari raja Salembi atau lain sebagainya. Apalagi orang dulu (sesepuh) itu kalau bilang juga singkat.. misalnya wes ojo (sudah jangan), pasti nurut," terangnya.
3. Masih Ada Sesaji
Misalnya, perintah untuk memberikan sesaji di bawah pohon besar.
Para sesepuh tak pernah menjelaskan maksud dan tujuannya untuk apa.
Namun setelah diteliti maksudnya, pengkeramatan pohon besar itu untuk melindungi sumber daya air dan menjaga keseimbangan alam.
"Masih banyak lagi, sanepo-sanepo (suatu hal yang disampaikan dengan cara samar, tersembunyi) dari para sesepuh terdahulu itu. Yang ternyata punya tujuan mulia," jelasnya.
Baginya larangan itu menjadi sesuatu yang memperkaya tradisi yang berkembang di masyarakat. (*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.