Pemiilu 2024
Kelompok di Solo Jateng Sebut Calon Wali Kota Minimal Berusia 40 Tahun, Tapi Sebut Gibran Berbeda
Tokoh muda disarankan untuk maju sebagai wakil terlebih dahulu sebelum jadi Wali Kota Solo. Itu disuarakan Forum Diskusi Tata Masyarakat Solo.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Muncul kelompok di Solo yang mengatasnamakan Forum Diskusi Tata Masyarakat Solo.
Kelompok ini menyatakan ada beberapa rekomendasi soal Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2024.
Mereka tidak sepakat bila anak muda maju nyalon Wali Kota Solo.
Saran tersebut dituangkan dalam kegiatan bertajuk 'Urun Rembug' beberapa waktu lalu.
Tepatnya diskusi yang digelar pada Kamis (27/6/2024) di salah satu kafe di kota Solo tersebut menghasilkan sejumlah poin yang diharapkan oleh penyelenggara bisa menjadi perhatian partai pengusung maupun masyarakat kota Solo.
Sekretaris Forum Diskusi Tata Masyarakat Solo, Muhammad Bagus Zulfikar menjelaskan dalam diskusi tersebut menghasilkan sejumlah pandangan terkait kriteria calon wali kota (Cawali) dan calon wakil wali kota (Cawawali) Solo di Pilkada 2024.
"Di dalam diskusi tersebut kami memiliki sejumlah kriteria untuk calon pemimpin kota Solo. Yang menjadi sorotan itu kan usia 40 tahun itu," ujar Bagus saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (1/7/1024) siang.
Bagus tidak memungkiri bahwa pihaknya kurang setuju bila Wali Kota Solo dijabat oleh sosok yang usianya di bawah 40 tahun.
Baca juga: Gusti Bhre Bantah Kabar Sudah Direstui Sang Ibu untuk Paju Pilkada Solo Jateng: Nggak Benar itu
Saat di singgung soal Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai Wali Kota Solo sebelum usia 40 tahun.
Bagus berpendapat hal itu berbeda lantaran status Gibran sebagai anak Presiden yang bisa memperoleh privilege dari pada tokoh lain.
"Sudut pandang kami bagi anak muda yang mau berpolitik ataupun berkontestasi di Pilkada ya memang idealnya jadi wakil dulu. Karena tingkat kematangan emosional dan spiritual sebagai Wali Kota Solo perlu diperhitungkan," terangnya.
"Kriteria ini kan kita rilis, kemudian monggo diuji. Kalau konteksnya ini mas Wali (Gibran) beliau kan anak presiden, ketika pemimpin Solo ada persoalan di lapangan otomatis mentoring dari ayahnya mudah untuk diakses. Tapi hal itu tidak mungkin terjadi pada anak muda pemimpin daerah lainnya," sambungnya.
Namun demikian, Bagus menjelaskan bahwa hasil diskusi yang dilakukan oleh pihaknya itu hanya sekadar pandangan bagi masyarakat Kota Solo maupun partai politik yang memiliki kursi di Legislatif sebagai partai pengusung.
"Hasil diskusi ini kami kembalikan kepada masyarakat maupun partai politik," pungkasnya.
PAN Terima Pinangan Ilyas Akbar untuk Pilkada Karanganyar Jateng, Tapi Tetap di Koalisi Kebersamaan |
![]() |
---|
Bhre Akui Bakal Bertemu Partai yang Berminat Usung Dirinya di Pilkada Solo Jateng, Siapkan Waktu |
![]() |
---|
Sosok Benny Indra, Kader Gerindra Klaten Jateng yang Digadang Jadi Cawabup Klaten, Duet dengan PDIP |
![]() |
---|
Ambisi PKS di Pilkada Solo Jateng, Ingin Sasar Kursi Calon Wakil Wali Kota, Terbuka untuk Negosiasi |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Prabowo Evaluasi Subsidi BBM dan Elpiji 3 Kg untuk Makan Siang Gratis, Ini Kata TKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.