Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

4 Fakta Teror Bau Peternakan Babi di Sukoharjo Jateng, Ganggu Warga, Limbah Sudah Dicek Dinas

Warga Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo mengeluhkan masalah peternakan babi yang berada di wilayahnya. 

Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Anang Maruf
Puluhan warga Dusun Karang Duren, Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, mengadakan hearing untuk membahas permasalahan bau tak sedap yang disebabkan oleh peternakan babi di wilayah mereka. 

3. Hasil Laboratorium

Warga kemudian melakukan hearing dengan DPRD Sukoharjo pada 2 Juli 2024. 

Pemilik peternak babi di lingkungan Desa Sraten tak nampak batang hidungnya.

Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi mengatakan hearing ini membahas permasalahan bau tak sedap yang disebabkan oleh peternakan babi.

"Berdasarkan masukan dari masyarakat yang ternyata itu juga sudah berjalan lama, dari tahun 2023 sudah dikeluhkan sampai hari ini masih merasakan bau tak sedap," ucap Wawan, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: 5 Rekomendasi Warung Sate Babi di Solo Jateng, Biasanya Ramai Dikunjungi di Jam Makan Siang

Selain bau tak sedap, warga juga mengeluhkan masalah pencemaran air di lingkungan disebabkan oleh peternakan babi tersebut. 

Oleh karena itu, Dinas terkait sempat melakukan cek laboratorium.

"Kemudian dari dinas-dinas terkait sudah mencoba membina dengan cara cek laboratorium tentang limbah yang dihasilkan, dan ternyata dari beberapa cek laboratorium juga tidak memenuhi syarat," terangnya

4. Penutupan Sementara

Puluhan warga Dusun Karang Duren, Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, mengadakan hearing untuk membahas permasalahan bau tak sedap yang disebabkan oleh peternakan babi di wilayah mereka. 
Puluhan warga Dusun Karang Duren, Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, mengadakan hearing untuk membahas permasalahan bau tak sedap yang disebabkan oleh peternakan babi di wilayah mereka.  (TribunSolo.com / Anang Ma'ruf)

Sehingga dari hasil terakhir laboratorium yang menyatakan tidak memenuhi syarat dan tidak ada tindak lanjut maka Dinas berhak untuk menutup sementara.

"Maka kami berpendapat itu untuk ditutup sementara sambil mencari solusi terbaik," terang Wawan.

Meski demikian, Wawan juga tidak ingin pengusaha dirugikan dan masyarakat juga jangan diganggu.

Disinggung soal tidak hadirnya pemilik ternak babi di hearing tersebut, Wawan Pribadi mengaku masih berfikir positif.

"Mungkin ada keperluan. Cuman saya mengingatkan, kalau toh ada kepentingan yang lain tolong untuk memberikan alasan, jadi kami tidak berfikir yang aneh-aneh," tandasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved