Berita Klaten
Sejarah Tugu Batas Wilayah Antara Keraton Solo dengan Yogyakarta di Klaten Jateng, Solo Lebih Dahulu
Tugu batas Kota milik Keraton Solo lebih dahulu dibangun daripada Tugu pembatas Keraton Yogyakarta.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Ryantono Puji Santoso
Namun demikian, Belanda melakukan intervensi Keraton setelah terjadinya Perang Diponegoro. Karena menderita kerugian sangat besar akibat perang.
Dikutip L.G. Jabbar dalam skripsinya di Universitas Negeri Yogyakarta berjudul Perjanjian Klaten 1830: Dampaknya pada Kasultanan Yogyakarta (2016), pasal pertama perjanjian itu menyatakan:
Untuk menetapkan batas pemisah yang dibuat umum dan permanen, pada hari ini dan untuk seterusnya daerah Pajang dan Sukowati menjadi milik Paduka Susuhunan dan daerah Mataram dan Gunung Kidul menjadi daerah Paduka Sultan Yogyakarta (hlm. 63).
Bangunan yang dijadikan penanda adalah Tugu Tapal Batas yang berada di antara lereng pegunungan daerah Klaten dan Gunung Kidul. Pendirian tugu ini didasari pasal ketiga yang berbunyi:
Garis batas antara daerah Pajang dan Gunung Kidul adalah lereng pegunungan selatan di sisi utaranya. Di sepanjang lereng ini sejauh mungkin dan untuk menegaskannya, tonggak dan pohon menjadi petunjuknya (hlm. 63).
Sampai hari ini, tugu tersebut menjadi penanda perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo Resmi Jabat Kapolres Klaten, Gantikan AKBP Warsono |
![]() |
---|
Diterjang Hujan Angin, Tenda Acara dan Papan Baliho di Cawas Klaten Ambruk |
![]() |
---|
Kisah Bocah di Klaten Buang HP ke Sumur, Marah Gegara HP Mati, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Susah Payah Damkar Klaten 1 Jam Ambil HP yang Dilempar Anak ke Sumur, saat Diangkat Kondisinya Rusak |
![]() |
---|
Merawat Sejarah, Bupati Sri Mulyani Berencana Buat Museum di Kompleks GBK Klaten Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.