Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Tips Tanam Melon Premium dari Pengusaha Asal Kedawung Sragen Jateng: Sekali Panen Omzet Rp15 Juta !

Satu buah melonnya dijual dengan harga Rp 25.000 per kilogram, sementara satu buah melon rata-rata memiliki berat 1,5 kilogram.

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Pengusaha asal Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Aan Cahyanto saat memanen melon di green house miliknya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Saat ini, jadi petani tidak harus membutuhkan lahan yang luas.

Seperti yang dilakukan seorang pengusaha asal Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, dr. Aan Cahyanto.

Ia memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya melon premium sweet hami dengan sistem pertanian green house.

Lahan kosong seluas 400 meter persegi yang sebelumnya terbengkalai, kini bisa ditanami 850 pohon melon.

Aan menyebut tidak membutuhkan waktu lama, agar melon tersebut bisa dipanen.

Baca juga: Cerita Gunung Kemukus Dulu Dikenal Mitos Ritual Seks, Kini Jadi Wisata Religi di Sragen Jateng

Menurutnya, melon premium yang banyak dijual di swalayan dan minimarket tersebut sudah bisa dipanen di umur 2,5 bulan.

"Ini 2,5 bulan bisa panen, jadi 1 tahun bisa rata-rata bisa panen 4-5 kali," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (11/7/2024).

Dimana, menurut Aan, sekali panen, omzet yang dikantongi bisa mencapai Rp 10.000.000 sampai Rp 15.000.000.

Satu buah melonnya dijual dengan harga Rp 25.000 per kilogram, sementara satu buah melon rata-rata memiliki berat 1,5 kilogram.

Aan sengaja mempertahankan satu buah di satu pohon, agar hasilnya lebih maksimal.

Dibanding melon biasa, melon sweet hami memiliki rasa manis dan daging buahnya crunchy. 

Baca juga: Tempat Wisata di Boyolali Jateng : Pemandian Umbul Dudo Pengging yang Punya Kisah Legenda Tragis

Lanjutnya, ada banyak keuntungan budidaya melon dengan menggunakan sistem green house.

Dimana, yang pasti akan meminimalisir terserang hama dan juga tidak terpengaruh musim.

Selain itu, untuk penyiraman sudah menggunakan sistem irigasi otomatis.

Karena ditanam di media tanam polybag, tanah yang digunakan pun sudah ternutrisi sebelumnya.

Aan juga menggunakan pupuk organik, yang terbuat dari pupuk kandang kambing yang sudah difermentasi.

Ia menyebut untuk membuat green house tidak membutuhkan biaya yang terlalu banyak.

Baca juga: Kuliner Khas Klaten Jateng : Lompya Duleg dari Delanggu yang Terinspirasi dari Lumpia Semarang

"Membuat green house itu antara Rp 80.000 sampai dengan Rp 110.000 meter persegi, tergantung total luas lahannya berapa, kalau berapa juta, tergantung luasnya berapa," jelasnya.

Aan menambahkan dalam tiga kali panen ia sudah bisa balik modal. 

"Dengan luas 400 meter persegi, kita membutuhkan biaya pembangunan green house Rp 44.000.000, rata-rata berat satu buah melon 1,5 kg dikali 850, total 1,2 ton jika dikali Rp 25.000 maka satu kali panen dapat Rp 31.000.000," jelasnya.

"Biaya operasional sekitar Rp 5.000.000, masih sisa Rp 25.900.000, Rp 5.900.000 katakanlah digunakan biaya listrik, air dan lain-lain, masih sisa Rp 20.000.000, dengan begitu, tiga kali panen sudah balik modal, estimasinya," pungkasnya.

(*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved