Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

5 Fakta Pria Ribut dengan Pengendara Mobil di Ungaran Jateng, Kedua Pihak Sepakat Damai

Ali Imron mengonfirmasi bahwa Wisnu merupakan seorang pengurus atau anggotanya.

Kolase Tribunnews
Viral Wisnu, seorang pria yang melawan arah di jalan dan mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang. 

TRIBUNSOLO.COM - Video seorang pria cekcok dengan pengemudi mobil karena kesulitan berpapasan dengan mobilnya di jalan kecil Dusun Bandungan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, viral di media sosial.

Pada video tersebut tampak seorang pria sempat bertindak kasar menendang spion mobil, merebut handphone dan juga mengancam pemobil.  

Baca juga: Viral Wisnu Pria yang Ngaku Ketua Pemuda Pancasila, Ternyata Kartu Tanda Anggota Pun Belum Punya

Dalam videonya pria tersebut mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang.

Tak hanya itu, ia juga sempat mengaku sebagai lawyer.

Belakangan diketahui sosok pria tersebut bernama Wisnu.

Terkait viralnya kasus tersebut, dilansir dari TribunSolo berikut sejumlah faktanya.

1. Bukan Ketua Pemuda Pancasila

Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron mengonfirmasi bahwa Wisnu merupakan seorang pengurus atau anggotanya.

“Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan." 

"Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,” kata Ali Imron kepada tribunjateng.com, Kamis (11/7/2024).

Wisnu diketahui merupakan pengurus di Divisi Hukum di MPC PP Kabupaten Semarang.

Dia juga merupakan pengacara atau lawyer sesuai yang dia klaim juga.

2. Kedua Pihak Sepakat Damai

Dilansir dari TribunJateng, Kepala Desa Kalongan, Yarmuji mengadakan pertemuan dengan Ali, Wisnu, polisi dan juga perwakilan Bakesbangpol Kabupaten Semarang di rumahnya di Desa Kalongan.

“Kami berinisiatif melakukan mediasi untuk menemukan solusi agar tidak menjadikan gaduh. Kedua belah pihak sepakat untuk damai secara kekeluargaan,” kata Yarmuji.

Saat mediasi, Wisnu tak arogan lagi seperti yang terlihat di video yang viral. Ia terlihat lebih kalem.

3. Si Wanita Rekan Kerja

Sosok wanita bersama Wisnu pria mengaku lawyer dan anggota Pemuda Pancasila saat melakukan aksi koboi dengan pengguna jalan di jalan kecil Dusun Bandungan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang terungkap.

Wanita pengendara HRV bersama Wisnu bukanlah sang istri melainkan rekan kerja.

Baca juga: 4 Fakta Pria Warga Sragen Jateng Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Rumah, Sosoknya Hidup Seorang Diri

4. Kronologi Versi Si Pria

Wisnu jengkel ketika pengemudi mobil yang merekam aksi koboinya yakni Michael tak mau mengalah saat berpapasan dengan mobil dikendarai wanita itu.

"Itu kejadiannya  jalan darurat yang digunakan untuk kepentingan masyarakat tertentu. Kebetulan posisinya menanjak dan yang membawa mobil rekan kerja perempuan," tuturnya kepada tribunjateng.com, saat di kediaman Ketua Pemuda Pancasila Jateng Bambang Eko Purnomo di Semarang, Sabtu (13/7/2024) dini hari.

Menurutnya, wanita tersebut sudah mengalah memundurkan mobil.

Tapi Michael pengendara mobil yang berpapasan itu tetap memaksakan maju.

"Padahal dia lewat bisa. Tapi mereka memaksakan rekan perempuan saya mundur," kata dia.

Dia sebagai lelaki terpancing emosi dan tak terima ketika teman perempuannya itu diperlakukan yang tidak mengenakan.

Dirinya langsung menanyakan identitas si sopir itu.

"Maksud saya emosi itu untuk mengedukasi. Saya kesel kenapa kok ga mau lewat. Waktu itu posisinya berhenti sama berhentinya. Rekan saya sudah mundur mentok tapi dia tidak mau maju. Sebetulnya maju masih bisa," jelasnya.

Dikatakannya jalur itu digunakan warga karena akses jalan lain tertutup longsor.

Akses jalan itu selalu krodit karena bersimpangan.

"Makannya dari pihak kelurahan saya bilang jalan ini harus dicari solusinya. Karena krodit setiap pagi dan sore," imbuhnya.

Terkait Michael, dia menyebut merupakan warga perumahan di daerah itu. Dirinya tidak tahu maksud tujuan dari pengemudi itu.

"Kami sudah dimediasi di tingkat desa. Mediasi juga disaksikan dari Kesbangpol Lurah, Intel Polsek menyatakan masalah sudah selesai," tuturnya.

Mengenai video viral itu, dia menyatakan masalah telah selesai. Namun jika video itu terus diunggah maka akan timbul masalah hukum baru.

"Sebetulnya tidak apa-apa kalau video mau dilanjutkan. Tapi kami secara intern telah selesai. Kami juga sudah minta maaf MPC,MPW, MPN. Kejadian itu di daerah kami dan paham betul kondisi jalannya seperti apa," terangnya.

Ia meminta maaf atas sikapnya kepada pihak-pihak yang dirugikan baik itu MPC, MPW, maupun MPN dan masyarakat Indonesia. 

5. Belum Punya KTA

Wisnu ternyata belum punya Kartu Tanda Anggota (KTA).

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua 1 MPW Pemuda Pancasila Windu Wijaksa saat mendampingi Wisnu memberi keterangan pers, Sabtu (13/7/2024).

Dilansir dari TribunJateng, Windu mengatakan meskipun Wisnu belum ber KTA Pemuda Pancasila, pihak organisasi akan memberikan sanksi tegas.

Bahkan Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang juga terkena imbas aksi koboi Wisnu dengan diberi surat peringatan yakni pembinaan secara tegas.

"Pemberian sanksi organisasi bilamana anggota melakukan pelanggaran anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) aturan organisasi dan mencemarkan nama baik organisasi," kata dia.

Windu mengatakan pemberian surat peringatan dilakukan secara berjenjang.

Namun khusus Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang langsung diberikan surat peringatan tegas.

"Jika dilakukan pelanggaran akan dilakukan skorsing hingga pencabutan KTA," ujarnya dengan tegas.

Terkait Wisnu, lanjutnya karena belum memiliki KTA maka akan dilakukan pembinaan dan kaderisasi.

Hal itu untuk mengubah etika dan moral.

"Atas kejadian yang viral di Kabupaten Semarang kami memohon maaf sebesar-besarnya karena terjadi perselisihan dan salah paham yang terjadi Kabupaten Semarang," imbuhnya.

Windu menegaskan mengenai video viral itu bukan bagian dari Pemuda Pancasila. Video itu merupakan masalah internal dari pria melakukan aksi koboi.

"Jadi tidak ada kaitannya dengan Pemuda Pancasila. Itu masalah individu," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved