Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jangan Sampai Salah, Ini Cara yang Benar Menyimpan ASI Menurut Konselor Laktasi RS JIH Solo

Seperti diketahui, pemberian ASI kepada bayi dapat dilakukan melalui dua cara, yakni dengan disusui secara langsung atau dengan ASI perah.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa
dr Kartun Henky Sulistyo, M.Sc., Sp.A, (K) Neo (kiri) dan ilustrasi ibu menyusui (kanan). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bagi ibu yang baru saja melahirkan, jangan sampai salah saat menyimpan Air Susu Ibu (ASI) perah untuk sang buah hati.

Ya, seperti diketahui, pemberian ASI kepada bayi dapat dilakukan melalui dua cara, yakni dengan disusui secara langsung atau dengan ASI perah.

ASI perah yakni ASI yang diperah kemudian disimpan, dan baru diberikan saat dibutuhkan bayi.

Baca juga: Manfaat Memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi, Simak Penjelasan Dokter Anak RS JIH Solo

Dokter Anak dan Konselor Laktasi RS JIH Solo, dr Kartun Henky Sulistyo, M.Sc., Sp.A, (K) Neo mengatakan ada aturan dalam menyimpan ASI perah yang tidak boleh dilanggar oleh ibu.

Jika aturan tersebut dilanggar, maka akan berdampak kepada kualitas ASI yang akan diberikan kepada bayi.

Menurut dr Kartun Henky, yang perlu diperhatikan adalah tempat untuk menyimpan ASI tersebut.

Ia menuturkan jika disimpan di dalam lemari pendingin atau chiller, maka ASI hanya bertahan 3-7 hari saja.

Baca juga: Viral Tren ASI Bubuk oleh Influencer, Amankah Dikonsumsi Bayi? Begini Penjelasan IDAI

Namun, jika disimpan di dalam freezer hingga membuat ASI membeku, menurutnya, ASI bisa bertahan 3-6 bulan.

"Jadi memang penyimpanan ASI tidak boleh melanggar kaidah-kaidahnya, kalau tidak nanti kualitas ASI rusak atau jadi basi," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Sabtu (20/7/2024).

dr. Kartun Henky juga menbagikan cara mencairkan ASI perah yang sebelumnya dibekukan dalam freezer lemari es.

Dimana, awalnya ASI yang beku dipindahkan dari freezer menuju chiller lemari es selama 12 jam hingga mencair.

Baca juga: Terima Kasih Perawat dan 2 Karyawan usai Terima Hadiah Umroh RS JIH Solo Jateng

Setelah itu, ASI dihangatkan di mesin penghangat atau bisa memasukkan botol ASI yang sudah cair ke dalam wadah berisi air hangat.

Ia menyarankan air hangat yang digunakan untuk menghangatkan ASI bersuhu rentang 37-40 derajat.

"Botol ASI di air hangat selama kurang lebih selama 3 sampai 5 menit saja sudah cukup, kemudian ASI diteteskan ke tangan ibunya, kalau sudah cukup hangat bisa diberikan ke bayinya," terangnya.

Ia menambahkan hal lain yang perlu diperhatikan adalah misal ASI perah yang telah dihangatkan, ibu jangan sampai lupa untuk langsung memberikan ASI tersebut kepada bayi.

Baca juga: Fun Walk Milad ke-5 RS JIH Solo di Karanganyar Jateng, Siap Beri Layanan Terbaik ke Sahabat JIH

Karena batas ASI yang dibiarkan di suhu ruangan hanya bertahan sampai 2-4 jam saja.

"Paling lama itu, ASI bertahan diluar, di suhu ruangan, tahan sampai 4 jam, jadi tidak boleh lebih, kalau lebih ya dibuang," ucapnya.

Kemudian, bagi ibu yang sedang bekerja, setelah memerah, ASI bisa dimasukkan ke dalam botol kaca atau plastik khusus ASI.

Setelahnya, ASI tersebut dapat disimpan ke dalam cooling box yang sebelumnya telah diberi es batu atau ice bag.

"Nah, yang harus diperhatikan ibu, ASI hanya bisa bertahan hingga 12 jam dalam cooling box, untuk itu segera dimasukkan ke dalam kulkas," terangnya. (*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved