Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anak Bertumbuh Pendek Belum Tentu Stunting, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo

Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A menyebut anak bertumbuh pendek belum tentu mengalami stunting.

Tribun Banten / Istimewa
Ilustrasi perbedaan tumbuh tinggi seorang anak. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A menyebut anak bertumbuh pendek belum tentu mengalami stunting.

dr. Lucy menyebut anak dikatakan stunting diukur berdasarkan tinggi badannya yang tidak sesuai dengan potensi gizi.

Baca juga: Jangan Panik, Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo Jelaskan Penyebab Anak Bisa Mimisan

Ketidaksesuaian tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang lama, karena masalah asupan gizi.

"Iya benar, anak bertumbuh pendek belum tentu stunting, kalau anak stunting diukur dari tinggi badan, stunting yang dimaksud sesuai program nasional kita," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (22/7/2024).

"Di gerakan ini, stunting yang dilihat adalah tinggi badannya tidak sesuai potensi umurnya karena masalah gizi," tambahnya.

Lanjutnya, selain karena stunting, anak bertubuh pendek juga bisa disebabkan oleh genetik atau mengalami penyakit tertentu.

"Jadi misalnya anaknya makannya bagus, berat badannya naik terus, ternyata dia mengalami sindrom tertentu, atau mengalami penyakit tertentu yang tingginya tidak bisa normal, itu bukan termasuk stunting," jelasnya.

"Kadang-kadang orang salah mengartikan, berat badannya tidak naik disebut stunting, nah ibu-ibu sudah pada takut, jadi tinggi badan tidak sesuai dengan potensi umur yang dikarenakan kekurangan gizi yang berlangsung lama," tambahnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan Surakarta Terus Tingkatkan Kepuasan Peserta JKN dengan Maksimalkan Petugas PIPP!

Setiap ibu bisa melakukan deteksi dini, apakah anak mereka mengalami stunting atau gangguan yang menyebabkan anak bertumbuh pendek.

Yakni hanya dengan melihat kurva yang tercatat dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

"Deteksi dini bisa dilihat disana, berat badannya bagaimana, berat badannya bagus terus, lha kok tinggi badannya tidak mengikuti, itu sudah deteksi, harus periksa," ucapnya.

"Kalau berat badannya tidak naik, terus tinggi badannya tidak naik, ya benar mesti karena gangguan gizi, paling gampang ibu-ibu bisa pakai kurva yang ada di buku KIA," pungkasnya.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved