Kata Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo soal Anggapan Anak Jadi Hiperaktif saat Banyak Makan Gula
Banyak yang beranggapan, anak-anak menjadi hiperaktif apabila terlalu banyak makan gula. Lantas, benarkah demikian?
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Banyak yang beranggapan, anak-anak menjadi hiperaktif apabila terlalu banyak makan gula.
Lantas, benarkah demikian?
Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A mengatakan orang tua harus mengetahui terlebih dahulu apakah anak mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas.
Pasalnya, gula yang dikonsumsi anak-anak merupakan sumber energi, sama halnya saat mengonsumsi nasi.
Jika anak mengidap ADHD kemudian makan gula terlalu banyak, kemungkinan anak menjadi lebih hiperaktif akan lebih tinggi.
Meski begitu, menurut dr. Lucy, kebanyakan makan gula akan menyebabkan anak menjadi hiperaktif tidak memiliki hubungan secara langsung.
Baca juga: Anak Bertumbuh Pendek Belum Tentu Stunting, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo
"Bahwa ada anak-anak jadi hiperaktif, jangan-jangan dia sudah punya ADHD dulu, dia dapat tambahan energi, jadi sebenarnya tidak menyebabkan langsung," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (22/7/2024).
"Makan gula jadi hiperaktif itu biasanya sudah ada kemungkinan gangguan perilaku hiperaktif dulu, pada saat dia makan gula, dia dapat energi untuk melaksanakan hiperaktifnya, jadi bukan makan gula pasti hiperaktif, tidak berhubungan langsung," terangnya.
dr. Lucy juga menambahkan ada beberapa dampak apabila anak kebanyakan makan gula.
Tentu, hal yang pasti adalah kadar gula pada anak menjadi tinggi (hiperglikemia), sama halnya yang terjadi pada orang dewasa.
Baca juga: Jangan Panik, Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo Jelaskan Penyebab Anak Bisa Mimisan
Bahkan, menurut dr. Lucy saat ini anak-anak juga bisa mengidap diabetes, apabila konsumsi gula yang berlebihan.
Sama halnya dengan orang dewasa, kebutuhan gula anak-anak juga ada batasnya.
"Untuk diabetes ini, mungkin tidak terjadi pada anak saat sekarang, pola hidup atau kebiasaan sejak kecil, seperti suka makan permen, roti, atau yang manis-manis mungkin bisa berlanjut sampai remaja dan dewasa," terangnya.
"Apalagi anak yang dulunya dilarang-larang, ternyata waktu dia sudah bekerja atau sudah bawa uang sendiri, mau-mau dia mau makan apa, karena sudah terpola dari kecil, hiperglikemia saat kecil juga bisa jadi diabetes melitus di kemudian hari," pungkasnya.
(*/ADV)
5 Rekomendasi Donat Enak di Kota Solo yang Bisa Jadi Camilan Bareng Keluarga Hingga Oleh-oleh |
![]() |
---|
Anak Bawah Umur Bikin Rusuh Demo di Solo, Boyolali Masih Aman, Siswa SMP-SMA Sekolah Seperti Biasa |
![]() |
---|
Dugaan Kantor SPEK-HAM Didatangi Aparat Jelang Demo Mahasiswa, Polresta Solo Beri Bantahan |
![]() |
---|
Keren! Siswa SDII Al Abidin Surakarta Raih Juara dalam Sejumlah Lomba Matematika |
![]() |
---|
3 Bocah Bawa 5 Bom Molotov ke Aksi di DPRD Solo, Dalangnya Remaja Putus Sekolah Berusia 16 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.