Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita DIY Terbaru

Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru Ngaji di Gunungkidul DIY Mandek, Keluarga Pilih Damai

Polisi sudah menerima informasi terkait dugaan pelecehan itu, dan ditindaklanjuti dengan melakukan penelusuran.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
Ilustrasi Pelecehan Seksual oleh Guru Ngaji. 

TRIBUNSOLO.COM, GUNUNGKIDUL - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul memutuskan tak melanjutkan perkara dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru ngaji terhadap 10 anak di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini membeberkan alasan kenapa kasus itu tak dilanjutkan.

Dia mengaku, pihaknya sudah menerima informasi terkait dugaan pelecehan itu, dan ditindaklanjuti dengan melakukan penelusuran.

Baca juga: Sosok Crazy Rich Grobogan Mantap Maju Pilkada Jateng 2024, Tak Gentar Jika Harus Lawan 2 Jenderal

Pelaku guru ngaji berinisial S berusia di bawah 30 tahun. 

"Memang benar terjadi dugaan pencabulan terjadi di Saptosari, korbannya 10 orang membuat kesepakatan damai secara kekeluargaan. Karena menurut mereka aib keluarga yang ditutup rapat-rapat demi privasi putrinya yang masih sangat kecil kelas 1 sampai kelas 6 SD," kata Ary saat ditemui di Wonosari, Rabu (24/7/2024). 

Polisi kata dia sempat mendatangi satu per satu rumah korban bersama dukuh setempat.

Namun orangtua korban tetap tidak mau melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, karena takut psikologi anak terganggu. 

Diketahui, S merupakan warga setempat dan membuka tempat pengajian dengan menerima anak-anak.

Baca juga: Bule Diduga Gendam di Delanggu Klaten Jateng Terekam CCTV, Modus Sama Sempat Terjadi di Gunungkidul

S sendiri sudah meninggalkan padukuhan itu ke tempat lain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dia mengklaim tidak bisa memproses kasus ini karena tidak ada aduan.

"Jadi kalau pengaduan harus ada pengaduan keluarga atau korban yang akan melapor," kata dia.

Ary juga menjelaskan, pihaknya sudah menawarkan pendampingan psikologi di unit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) terhadap anak-anak itu, namun orangtua tetap tidak mau. Dia menyebutkan, takut anaknya teringat dengan kejadian itu. 

"Saya pastikan polres Gunungkidul siap membantu apabila berkenan lapor tapi tidak melapor kami tidak bisa memaksa juga," kata dia. 

Baca juga: Kisah Kelam Mama Muda Videokan Pencabulan Anak di Tangsel, Diduga Pernah jadi Korban saat Remaja

Polisi pun mengimbau agar orangtua untuk peka terhadap anaknya. Sosialiasi rutin dilakukan untuk mencegah kejadian hal tidak diinginkan. 

Guru Ngaji Diusir

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved