Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Asal Usul Tugu Waseso di Klaten Jateng, Konon Lokasi Pertemuan Soekarno - Kiai Karsorejo

Sebuah bangunan berupa menara terdapat di tepi sawah, Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Tugu Waseso, konon merupakan lokasi pertemuan Soekarno dengan tokoh spiritual Kiai Karsorejo di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebuah bangunan berupa menara terdapat di tepi sawah, Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.

Bangunan memiliki tinggi sekitar 11, 5 meter, diameter sekitar 3 meter. 

Ini berada di sisi Sungai Kembar.

Di dalam bangunan tugu, terdapat tangga yang terbuat dari logam untuk menuju puncak bangunan.

Bangunan tersebut bukan sembarang bangunan. 

Itu dikenal warga sekitar dengan sebutan Tugu Waseso. 

Baca juga: Asal Usul Kebo Bule Kyai Slamet, Cucuk Lampah Kirab 1 Suro Keraton Solo, Bermula Era Pakubuwono II

Tugu tersebut konon menjadi penanda lokasi yang pernah didatangi Presiden RI Pertama, Soekarno sebelum menjabat.

Bapak dari Megawati Soekarnoputri tersebut bertemu dengan tokoh spiritual setempat, Kiai Karsorejo.

Seperti yang diungkapkan tokoh desa setempat, Sri Nugroho.

"Ini lokasi pertemuan Soekarno sebelum menjadi presiden dengan Kiai Karso," ujar dia kepada TribunSolo.com.

"Minta doa restu mengusir penjajah pada waktu itu," tambahnya.

Pertemuan Soekarno - Kiai Karsorejo diperkirakan terjadi sekira tahun 1926.

Baca juga: Asal-usul Nama Dusun Ngruweng di Klaten Jateng, Ada yang Bilang Teriakan Orang Karena Dibegal

Kiai Karsorejo itu mendoakan Sukarno.

Tidak hanya itu, ia juga memberikan rumput grinting. 

Itu sebagai bekal untuk memperjuangkan kemerdekaan. 

Nugroho menjelaskan, nama Waseso sendiri dimaknai sebagai pamungkas.

"Pamungkas karena ketika (dibangun) masih (sebelum) agresi belanda 1934," ucap dia.

"Agar merdeka, dibangun dengan nama Tugu Waseso ini," imbuhnya.

Kini, bangunan ini masuk sebagai cagar budaya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved