Solo
Sejarah Pasar Klewer Solo Jateng, Mengapa Dinamai Klewer? Ternyata Ada Alasannya Lho!
Tak sedikit para pedagang dari kota lain "kulakan" atau membeli barang dalam jumlah besar untuk dijual kembali, ke Solo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Kota Solo dikenal dengan biaya hidupnya yang murah karena masih ada harga nasi kucing dengan harga Rp 3.000 saja.
Selain makanan yang murah, belanja di Solo juga disebut paling murah dibanding Kota lain.
Tak sedikit para pedagang dari kota lain "kulakan" atau membeli barang dalam jumlah besar untuk dijual kembali, ke Solo.
Khususnya bagi pedagang pakaian seperti batik dan daster.
Nah, bagi pedagang batik dari luar kota, tak sedikit mereka yang kulakan di Pasar Klewer Solo.
Dari Pasar Klewer lawas hingga sekarang sudah memiliki bangunan yang megah, pasar ini masih jadi tujuan bagi para pedagang untuk kulakan.
Baca juga: 5 Tempat Belanja Baju Murah di Solo Jateng, Langganan Para Mahasiswi Cari Outfit Kekinian
Di Pasar Klewer selain banyak penjual batik dapat dijumpai pedagang yang berjualan aneka jenis tekstil seperti kaus, jaket, jeans, daster, dan lain sebagainya.
Lantas, pernahkah kamu penasaran mengapa pasar ini diberi nama Klewer?
Pasar ini diberi nama Pasar Klewer karena sebelum berdiri, para penjual wanita umumnya menyampirkan pakaian yang mereka jual di bahu.
Kemudian pakaian ini akan ‘keleweran’ atau menjuntai.
Dari sinilah akhirnya mantan Presiden RI Soeharto memberi nama pasar ini Pasar Klewer.
Sebelum Pasar Klewer berdiri, para pedagang yang berjualan di daerah ini merupakan pedagang yang berjualan di daerah Banjarsari dan Supit Urang.
Orang-orang yang berjualan di daerah ini semakin berkembang hingga tahun 1968.
Akhirnya pemerintah berinisiatif untuk membangun sebuah bangunan bertingkat permanen untuk menampung para pedagang dan diberi nama Pasar Klewer.
Baca juga: 7 Kuliner Legendaris yang Enak di Kota Solo, Termasuk Ada Es Krim Tentrem
Pasar Klewer diresmikan pada 9 Juni 1970 oleh mantan Presiden Soeharto dan memiliki luas sekitar 12.500 m2.
5 Kafe Terkenal dan Nyaman di Kota Solo Jateng, Ada yang Buka Hingga Jam 12 Malam |
![]() |
---|
Asal Usul Galantin yang Jadi Salah Satu Makanan Populer di Kota Solo, Aslinya Makanan Mewah |
![]() |
---|
Info Konser Gratis di Solo: Aftershine Manggung di Halaman Parkir Benteng Vastenburg 12 November |
![]() |
---|
Perbedaan Antara Blangkon Solo dan Blangkon Jogja, Tampak Sama Saja Tapi Sebenarnya Beda! |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Sewa/Rental Motor di Kota Solo, Bisa Keliling Solo dengan Budget Terjangkau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.