Solo
Sejarah Pasar Klewer Solo Jateng, Mengapa Dinamai Klewer? Ternyata Ada Alasannya Lho!
Tak sedikit para pedagang dari kota lain "kulakan" atau membeli barang dalam jumlah besar untuk dijual kembali, ke Solo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Pasar Klewer terdiri dari dua lantai dan memiliki 2.075 kios yang menjual berbagai produk pakaian.
Pasar Klewer mulai ramai didatangi pengunjung pada awal 1980-an.
Sejak saat itu Pasar Klewer menjadi salah satu jantung perekonomian kota Solo, bahkan provinsi Jawa Tengah.
Pada masa kolonial Jepang, Pasar Klewer menjadi tempat pemberhentian kereta api yang kemudian digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang pribumi.
Oleh karena itu, Pasar Klewer sempat mendapat julukan sebagai Pasar Slompretan.
Baca juga: 4 Rekomendasi Kuliner Enak Dekat Terminal Tirtonadi Solo Jateng, Ada Warung Sate Kambing Terkenal
Slompretan berasal dari kata slompret yang berarti terompet dan merupakan penanda kereta api berangkat.
Seiring berjalannya waktu, Pasar Klewer terkenal sebagai pusat penjualan batik di berbagai daerah.
(*)
5 Kafe Terkenal dan Nyaman di Kota Solo Jateng, Ada yang Buka Hingga Jam 12 Malam |
![]() |
---|
Asal Usul Galantin yang Jadi Salah Satu Makanan Populer di Kota Solo, Aslinya Makanan Mewah |
![]() |
---|
Info Konser Gratis di Solo: Aftershine Manggung di Halaman Parkir Benteng Vastenburg 12 November |
![]() |
---|
Perbedaan Antara Blangkon Solo dan Blangkon Jogja, Tampak Sama Saja Tapi Sebenarnya Beda! |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Tempat Sewa/Rental Motor di Kota Solo, Bisa Keliling Solo dengan Budget Terjangkau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.