Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo

Sejarah Pasar Klewer Solo Jateng, Mengapa Dinamai Klewer? Ternyata Ada Alasannya Lho!

Tak sedikit para pedagang dari kota lain "kulakan" atau membeli barang dalam jumlah besar untuk dijual kembali, ke Solo.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Penampakan Pasar Klewer Timur yang sudah selesai direvitalisasi berada di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat (15/10/2020). 

Pasar Klewer terdiri dari dua lantai dan memiliki 2.075 kios yang menjual berbagai produk pakaian.

Pasar Klewer mulai ramai didatangi pengunjung pada awal 1980-an.

Sejak saat itu Pasar Klewer menjadi salah satu jantung perekonomian kota Solo, bahkan provinsi Jawa Tengah.

Pada masa kolonial Jepang, Pasar Klewer menjadi tempat pemberhentian kereta api yang kemudian digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang pribumi.

Oleh karena itu, Pasar Klewer sempat mendapat julukan sebagai Pasar Slompretan.

Baca juga: 4 Rekomendasi Kuliner Enak Dekat Terminal Tirtonadi Solo Jateng, Ada Warung Sate Kambing Terkenal

Slompretan berasal dari kata slompret yang berarti terompet dan merupakan penanda kereta api berangkat.

Seiring berjalannya waktu, Pasar Klewer terkenal sebagai pusat penjualan batik di berbagai daerah.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved