Berita Wonogiri

25 Siswa SD di Wonogiri Jateng Keracunan, Apakah Disdikbud Bakal Larang Pedagang Jajanan Berjualan?

Menurut Sriyanto, Disdikbud akan mengeluarkan surat edaran dan ditembuskan ke Dinkes. Nantinya akan ada kontrol jajanan anak-anak sekolah.

TribunSolo.com / Istimewa
Pihak sekolah menjenguk siswa yang diduga mengalami keracunan, Rabu (7/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebanyak 25 siswa SD Negeri 2 Jatiroto, Wonogiri diduga mengalami keracunan. Puluhan anak itu mengalami gejala yang sama yakni mual, pusing hingga muntah.

Sejumlah siswa mengaku merasakan gejala itu pada Selasa (6/8/2024). Saat di sekolah, siswa yang diduga keracunan itu sempat membeli jajanan berupa makanan dan minuman di area sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pasca kejadian di SD N 2 Jatiroto, pihaknya telah meminta sekolah-sekolah untuk memantau jajanan yang ada di area sekolah.

"Itu kan bagian dari ekonomi kreatif, tapi harus dikontrol bersama puskesmas," jelas Sriyanto.

Menurut Sriyanto, Disdikbud akan mengeluarkan surat edaran dan ditembuskan ke Dinkes.

Nantinya akan ada kontrol jajanan anak-anak sekolah.

Baca juga: Cerita Siswa SD di Wonogiri Jateng yang Diduga Keracunan, Jajanan Masam Bikin Mual Berhari-hari

Ia menegaskan tidak melarang apabila para pedagang ingin berjualan di sekitar sekolah, hanya saja pihaknya meminta agar jajanan itu aman dikonsumsi anak.

"Tidak semata-mata kita melarang. Tidak. Kan ekonomi kerakyatan, ekonomi kreatif. Yang penting aman untuk anak-anak," ujarnya.

Disisi lain, ia berpandangan orang tua sebenarnya bisa membawakan bekal agar anak-anaknya lebih aman.

Namun pihaknya juga menyadari para pedagang di sekitar area sekolah merupakan ekonomi kreatif dari masyarakat, yang didalamnya ada hasrat untuk mencari nafkah.

"Tapi ya itu tadi, jualan tapi yang aman. Tidak kita larang," jelasnya.

Baca juga: Dugaan Keracunan 25 Siswa SD di Wonogiri Jateng, Jekek : Jangan Sampai Ada Motif yang Penting Laku

Sriyanto menambahkan, sebagian sekolah sudah menerapkan menutup gerbang saat jam istirahat.

Siswa bisa jajan di kantin yang sudah terkontrol di sekolah.

"Kalau SD biasanya masih buka. SMP ada beberapa yang ditutup gerbangnya. Ada yang mewajibkan bawa bekal atau jajan di kantin," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved