Berita Solo
BMKG Prediksi Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, Apakah Solo Raya Jateng Terdampak?
Sejumlah warga di Solo Raya Jawa Tengah, bertanya-tanya apakah di wilayah mereka akan terdampak gempa tersebut
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, YOGYAKARTA - Pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu, kini menimbulkan sedikit kekhawatiran masyarakat.
Sejumlah warga di Solo Raya Jawa Tengah, bertanya-tanya apakah di wilayah mereka akan terdampak gempa tersebut
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri sebelumnya mengaku sudah melakukan antisipasi dengan berbagai hal.
Baca juga: 5 Potret Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 4,6 di Batang Jateng, Masjid Agung Rusak Sebagian
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengakui jika bangunan di DIY sampai sekarang, belum ada yang bisa dikategorikan sebagai rumah tahan gempa.
Terlebih berdasarkan prediksi gempa megathrust oleh BMKG, bisa mencapai Magnitude 8,9.
Hal itu pun ditengarai membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk membangun bangunan tahan gempa sampai M 8,9.
"Kalau tahan gempa, tidak ada bangunan di DIY yang bisa dikategorikan sebagai tahan gempa kecuali ada bangunan bantuan dari PMI Jerman di tahun 2006," ujar Noviar, saat dihubungi, Selasa (13/8/2024).
Baca juga: Sejumlah Kabupaten Jateng Siaga! BMKG Sebut 12 Wilayah Berpotensi Kekeringan pada Awal Agustus 2024
Dia mengungkapkan, satu-satunya bangunan yang memiliki klasifikasi tanah gempa hanya satu bantuan dari PMI Jerman itu.
"Satu satunya bangunan yang bisa dikategorikan tahan gempa karena biaya pembangunan tahan gempa misal sampai 9 SR itu kan juga cukup mahal. Menurut kajian kami, belum ada bangunan di DIY yang dikategorikan tahan gempa," ujar dia.
Noviar melanjutkan, saat ini yang diperlukan untuk menghadapi gempa besar yakni dari sisi kesiapan sumber daya manusianya (SDM).
"Yang bisa dilakukan ialah penguatan masyarakat, penguatan aparatur, penguatan stakeholder ketika terjadi gempa," kata dia.
Beberapa langkah dilakukan oleh BPBD DIY untuk penguatan masyarakat yakni dengan membentuk kalurahan tangguh bencana (KTB).
Baca juga: Gempa Pacitan Terasa Sampai Wonogiri Selatan, Warga Dalam Rumah Langsung Berlari Keluar
"Mereka disiapkan ketika terjadi bencana maka semua satgas melalui forum FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) di tingkat kalurahan sudah langsung bisa bergerak," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, BPBD di daerah juga sudah melakukan simulasi gempa tiap tahunnya, setiap 26 April.
Simulasi gempa dilakukan oleh semua pihak seperti masyarakat, instansi pemerintah, hingga swasta.
"Simulasi itu dilakukan juga pada saat menetapkan kalurahan tangguh bencana, itu juga sudah dilakukan dan mudah-mudahan mereka tidak lupa dengan pelajaran yang sudah dilakukan," kata dia.
Baca juga: Siap Untuk Selamat ! Bupati Sri Mulyani Ikuti Simulasi Gempa Bumi saat HKB 2024 Klaten
Noviar mengatakan, walaupun prediksi gempa megathrust berada di Selat Sunda, tetapi efeknya dapat dirasakan sampai seluruh Pulau Jawa mengingat besarnya potensi magnitude gempa.
Termasuk di Solo Raya dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
"Namanya gempa atau megathrust itu kan bencana yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya sehingga yang bisa kita lakukan adalah melakukan kesiapsiagaan masyarakat supaya meminimalisir terjadinya korban," beber dia.
Noviar menyebut, masyarakat yang berada di pesisir menjadi fokus utama.
Oleh sebab itu, BPBD DIY telah berupaya untuk memasang tanda evakuasi sehingga ketika ada gempa atau tsunami dapat digunakan sebagai petunjuk masyarakat.
"Nah, selama ini yang sudah kami lakukan terutama di masyarakat pesisir adalah melakukan kesiapsiagaan dengan cara melatih ketika ada bencana, dan pemasangan tanda-tanda evakuasi ketika ada gempa atau tsunami ketika ada megathurs," urai Noviar.
Baca juga: Ledakan Balon Udara Magelang : Suara Bak Bom, Rumah Bergetar Kayak Gempa, Mobil Sigra Rusak
Ia menuturkan, ketika gempa megathrust terjadi, dapat dibarengi dengan siklon tropis lantaran ketika gempa besar berpotensi gelombang tinggi.
BPBD DIY saat ini sedang menyusun rencana kontijensi siklon tropis.
"Berikutnya kaitannya dengan siklon tropis, ketika ada megathrust berpotensi terjadi gelombang tinggi, tsunami bahkan angin kencang. Maka kami sedang menyusun rencana kontijensi siklon tropis," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono ketika menyinggung kekhawatiran ilmuwan Indonesia soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Untuk diketahui, seismic gap adalah wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar atau gempa selama lebih dari 30 tahun.
BMKG memperkirakan, Megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” ujar Daryono, dalam keterangan resminya, Minggu (11/8/2024).
(*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.