Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Sragen 2024

Adem Ayemnya Politik Sragen Jateng Jelang Pilkada 2024, Ada Unsur Trauma Hadapi Trah Untung Wiyono

Menurut Politikus senior Sragen, Agus Fatchurrahman, adem ayemnya suasana politik ini salah satunya karena pengaruh kuat trah Untung Wiyono

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (16/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dua pekan jelang pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen, kondisi dunia politik di Kabupaten Sragen masih adem ayem.

Belum nampak pergerakan yang berarti dari partai politik, seperti pemberian rekomendasi maupun pembentukan koalisi.

Mengingat, pendaftaran paslon ke KPU tinggal menghitung hari, yang akan dibuka mulai 27 Agustus 2024 mendatang. 

Menurut Politikus Senior di Kabupaten Sragen, Agus Fatchurrahman menyebut kondisi tersebut bukanlah hal yang biasa terjadi.

Ia menganalisa beberapa hal, mengapa kondisi itu bisa terjadi. 

Salah satunya masih kuatnya pengaruh dari Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono dalam peta politik Bumi Sukowati. 

"Saya menganalisa dalam bahasa sederhana, fenomena kejadian beberapa Pilkada terakhir memang, yang pertama, karena orang trauma menghadapi Untung," katanya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Pengendara Honda Astrea Seruduk Mobil di Perbatasan Sragen-Karanganyar Jateng, Tak Sadarkan Diri

"Yang dihadapi itu bukan Yuni atau Bowo, yang dihadapi itu Mas Untung, orang trauma, merasakan ketemu macan gede, padahal hanya sekadar gambar macan, kalau kita mau, secara kolektif, orang Sragen tersihir seperti itu," sambungnya.

Selain itu, Mantan Bupati Sragen ini juga mengkritisi sikap para politikus di Kabupaten Sragen

Agus menyebut para politikus di Kabupaten Sragen bukanlah politikus sejati. 

Karena menurutnya, mereka hanya ingin berada di zona nyaman. 

"Mereka berpikirnya, kemarin sudah seperti itu sudah menghabiskan banyak harta benda, mau maju lagi di Pilkada, takutnya tambah babak belur, apalagi menghadapi persepsi bahwa super power itu di Ndayu (Trah Untung Wiyono)," jelasnya. 

"Yang kedua memang zona nyaman, orang inginnya digandeng Bowo, dibawah sadarnya semacam itu," tambahnya.

Seperti diketahui, jelang Pilkada 2024 belakangan, muncul gerakan anti politik dinasti. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved