Tegas! Bupati Jekek Minta Guru yang Cabuli Siswinya Dihukum Maksimal: Kami Tidak Toleransi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kasus pencabulan bocah di bawah umur yang dilakukan oleh oknum guru pengajar Sekolah Dasar (SD) di Wonogiri, Jawa Tengah, membuat Bupati Joko Sutopo angkat bicara.

Pria yang disapa Jekek itu meminta agar kasus pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru di wilayah Kecamatan Manyaran diusut tuntas.

Selain diusut tuntas Jekek meminta kepada pihak kepolisian Wonogiri agar pelaku diberi hukuman maksimal.

Sebab, peristiwa bejat yang dilakukan oknum pengajar pendidikan tersebut sangat memprihatinkan dan merusak generasi bangsa.

Jekek pun prihatin atas terjadinya kasus kekerasan seksual itu.

Selain itu, pria nomor satu di Kabupaten Wonogiri itu juga menegaskan tak akan memberikan toleransi atas kasus UUPA.

"Sudah ada laporan. Padahal kita sudah tegas. Pemkab tidak mentoleransi kasus-kasus UUPA seperti ini," kata Jekek, Minggu (18/8/2024).

Lebih lanjut Jekek mengaku upaya pencegahan yang dilakukan dinas-dinas terkait tak kurang-kurang. 

Pencegahan yang diberikan oleh dinas terkait juga tak membuat para pelaku pencabulan ini jera. 

Bahkan, kasus pencabulan masih saja terjadi di Kota Sukses ini.

Baca juga: Oknum Guru Cabuli Siswi di Wonogiri Jateng Ditahan, Tersangka Terancam 20 Tahun Penjara

"Itu orang abnormal (kelainan seksual). Kita kan tidak mentoleransi kasus-kasus UUPA," katanya. 

"Permohonan khusus dari Pemkab Wonogiri vonis maksimal. Harapannya itu biar jadi efek jera," imbuh jekek.

Sementara itu, Jekek mengakui di Kabupaten Wonogiri masih ada kasus pencabulan dan korbannya sampai hamil dan itu pun masih di bawah umur. 

Dengan kasus ini, Jekek mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mendorong jalur hukum dan memohon agar pelaku dihukum maksimal.