Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita DIY Terbaru

Diduga Mabuk Miras, Pria Bertato Terjatuh ke Pemecah Ombak Pantai Congot Kulon Progo DIY

Saat ditemukan, pria tersebut tidak membawa identitas sehingga belum diketahui nama dan asalnya.

Istimewa
Tim SAR evakuasi seorang laki-laki terpeleset jatuh ke pemecah ombak di Pantai Congot, Padukuhan Nglawang, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

TRIBUNSOLO.COM - Seorang pria ditemukan terjatuh ke pemecah ombak di Pantai Congot, Padukuhan Nglawang, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (23/8/2024).

Saat ditemukan, pria tersebut tidak membawa identitas sehingga belum diketahui nama dan asalnya.

Baca juga: Viral Kakek-kakek Jatuh saat Joget di Acara Hajatan Wonogiri Jateng, Meninggal Saat Dilarikan ke RS

Diperkirakan pria tersebut berusia usia 30 tahun, terdapat tato di tangan kanan, lengan dan punggung.

Dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan, ada saksi yang melihat kalau laki-laki bertato itu minum minuman keras bersama seorang temannya.

Mereka minum sampai tercium bau miras kemudian memancing dan minta umpan.

Ada seorang pemancing yang mengingatkan agar pria bertato itu tidak memancing dalam kondisi mabuk.

Namun, laki-laki itu tetap nekat turun dan malah terjatuh.

Belum diketahui identitas orang itu. Ia mengalami luka serius di kepala.

Baca juga: Cerita Damkar Klaten Jateng, Rela Ambil HP Warga Prambanan yang Jatuh ke Selokan

Tim SAR menolong dan melarikannya ke rumah sakit umum Rizki Amalia Temon.

"Mengalami lecet di kepala dan beberapa bagian dari tangan," kata Aris Widiatmoko, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Jumat (23/8/2024).

"Kebetulan kondisi air laut masih surut dan mendekati pasang," katanya.

Tim SAR tiba bersama tim medis untuk menolong laki-laki itu. Ia sempat melawan ketika hendak dievakuasi.

Tim SAR mendapat bantuan para nelayan dan pemancing sehingga pria itu akhirnya bisa dievakuasi ke darat.

“Dia diikat kaki dan tangannya, lalu dibawa tandu,” kata Aris.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved