Penjelasan Dokter RS JIH Solo Soal Efek Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD Bagi Suami

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Banyak wanita yang memilih memakai alat kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) karena tingkat efektivitas untuk mencegah kehamilan sangat tinggi.

IUD atau dikenal sebagai KB spiral ini adalah alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti  huruf T, yang langsung dimasukkan ke dalam rahim wanita.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Infeksi Bekas Operasi, Dokter RS JIH Solo : Segera Periksa Jika Alami Gejala Ini

Tak hanya dirasakan oleh istri, efek pemasangan IUD juga dirasakan suami. Lalu, apa saja efeknya?

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Sosial RS JIH Solo, dr. Bima Suryantara, Sp.OG (K) mengatakan efek IUD bagi suami tergantung pada sugesti.

"Apa efek IUD bagi suami, ini sebenarnya kita bicara masalah sugesti, apalagi kalau memang pasutri ini sedikit banyak sudah belajar bagaimana IUD ini, apa barangnya, apa bentuknya, model pemasangan bagaimana," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (22/8/2024).

"Terkadang memang bagi suami, IUD dianggap membuat hubungan suami istri, hubungan seksual tidak nyaman, dikarenakan alat kelamin suami dibayangkan akan menyentuh benang bagian bawah dari IUD," sambungnya.

Menurut Bima, bagi sebagian suami, sugesti tidak nyaman tersebut tidak dapat dihilangkan.

Sehingga, dengan kesepakatan bersama, akhirnya sang istri memutuskan untuk melepas IUD.

"Kalau namanya sugesti apakah bisa terus, ada, kita pernah ada memang ada juga kejadian, yang memang harus dilepas, karena suaminya yang tidak setuju," jelasnya.

"Karena merasa tidak nyaman, walaupun istrinya ditanya, dia yang memakai waktu hubungan, istrinya merasa baik-baik saja, memang tergantung pola pikir," sambungnya.

Seperti yang disebutkan diatas, bahwa IUD juga berdampak kepada sang istri yang menggunakan.

Baca juga: Tahapan dan Waktu Operasi Bibir Sumbing pada Bayi, Dokter RS JIH Solo Sarankan Dilakukan Tepat Waktu

Bima menerangkan ada dua efek yang dirasakan istri, yakni perdarahan dan nyeri.

"Pada perdarahan itu poin pertama adalah bagaimana pola haid, ketika memakai IUD bisa saja ketika haid, dia haidnya lebih banyak, tapi tidak sampai 2 kali lipat pada umumnya," terangnya.

"Yang kedua durasinya, durasinya memang terkadang secara acak memang bisa lebih lama, tetapi tidak melebihi 2 minggu, kalau melebihi 14 hari, sudah waktunya periksa bisa saja, durasi haid normal, setelah itu terjadi perdarahan bercak, cuma bisa sembuh sendiri dalam 2-3 hari," tambahnya.