Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Demo Mahasiswa Solo Jilid 2 di Depan Kantor DPRD, Massa Sempat Padati Halaman Gedung Paripurna

Aksi turun ke jalan kali ini merupakan respon atas dinamika politik dan represivitas pihak keamanan terhadap peserta aksi unjuk rasa

TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris
Aksi demonstrasi kali ini digelar di depan kantor DPRD Solo yang berada di jalan Adi Sucipto, Karangasem, Rabu (28/8/2024) sore. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Solo Raya menggelar aksi unjuk rasa kedua kalinya dalam dua pekan terakhir. Aksi demonstrasi kali ini digelar di depan kantor DPRD Solo yang berada di jalan Adi Sucipto, Karangasem, Rabu (28/8/2024) sore.

Aksi yang dimulai pukul 16.00 WIB tersebut sempat membuat aparat yang berwenang harus mengalihkan arus lalu lintas di sekitar lokasi.

Bahkan karena banyaknya massa yang terjun ke jalanan membuat ruas jalan Adi Sucipto dari simpang empat Fajar Indah sampai simpang tiga Tugu Makutho harus ditutup selama hampir 2 jam.

Baca juga: Masih Kawal Putusan MK, Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Unjuk Rasa di Depan DPRD Sukoharjo

Dari pantauan TribunSolo.com, Massa yang kompak mengenakan pakaian serba hitam tersebut bergantian melakukan orasi. Tak hanya itu saja, bahkan massa pendemo juga sempat membakar ban bekas serta poster dengan sejumlah tulisan protes tepat di tengah ruas jalan arteri tersebut.

Tak hanya itu saja, 20 menit jelang aksi berakhir massa sempat diperbolehkan oleh aparat keamanan untuk bisa menggelar aksinya di halaman DPRD tepatnya di depan gedung Paripurna.

Aksi turun ke jalan kali ini merupakan respons atas dinamika politik dan represivitas pihak keamanan terhadap peserta aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.

"Hari ini kami sepakat kami tidak dari elemen apapun. Kami sama-sama dengan drescode hitam-hitam sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Indonesia. Kami satu suara atas nama masyarakat Solo Raya," ujar koordinator umum aksi Rozin Alfianto di sela orasi di atas mobil bak terbuka yang membawa pengeras suara yang berada di tengah massa.

Aksi ini juga diakui Rozin sebagai bentuk protes terhadap rezim Joko Widodo (Jokowi).

"Hari ini kami yang sudah terjadi MK sudah dilangkahi dengan berbagai macam kondisi. Kami juga mengupayakan rezim Jokowi harus diadili karena banyak sekali dosa-dosa termasuk 18 dosa yang sudah kami bahas," sambungnya.

Baca juga: Demo Kawal Putusan MK di Solo Jateng, Massa Bakar Boneka Pocong Jokowi, Matinya Demokrasi

"Kami juga menuntut represifitas aparat yang ada di Indonesia, melihat kemarin yang terdekat adalah Semarang dengan represivitas yang luar biasa," lanjut Rozin.

Di tengah aksi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa tersebut, sejumlah anggota DPRD Solo periode 2024-2029 sempat menghampiri massa. Sejumlah tokoh seperti politisi PDIP Solo Budi Prasetyo, dan Y.F Sukasno nampak menemui para demonstran dan ikut menenteng sejumlah poster yang dijadikan alat peraga.

Jelang berakhirnya aksi demonstrasi sempat memanas saat massa nampak saling lempar botol di depan kantor DPRD Solo.

Memanasnya situasi demo tersebut akhirnya bisa kembali mereda dan massa pun membubarkan diri dengan long march dari depan gedung DPRD Solo menuju kampus IV Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS).

Ditemui usai aksi demo mahasiswa, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi ditemani Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta, Letkol Inf Eko Hardianto menegaskan dari pihak petugas keamanan tidak melakukan tindakan represif dalam mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa Solo tersebut.

"Alhamdulillah saya bersama Pak Dandim melaksanakan tugas kami mengelola situasi. Dan tadi sempat rekan-rekan korlap meminta kepada kami untuk bisa masuk ke halaman gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi," terang Iwan.

"Dengan pertimbangan keamanan, kami berkoordinasi dengan rekan-rekan koorlap. Dan mereka menjamin tidak berbuat anarkis dan hanya sampai batasan tangga gedung. Kami berikan waktu 20 menit untuk menyatakan sikap. Alhamdulillah sudah terlaksana dan mereka menepati waktu dan aksi selesai dengan aman,"  lanjutnya.

Baca juga: Gusti Bhre Mendadak Mundur Pilkada Solo, Terungkap Peran Gibran di Balik Penunjukan Respati Ardi

Sementara itu terkait adanya sedikit gesekan di tengah aksi massa sesaat sebelum membubarkan diri ditegaskan Iwan karena adanya salah paham antar pendemo.

"Itu ternyata antar mereka sendiri yang tidak saling kenal. Kenapa saya pastikan antar mereka, karena pasukan tidak ada yang mengikuti keluar, hanya saya dan Pak Dandim yang keluar,"

"Artinya tidak ada tindakan represif dari aparat karena pengelolaan kami TNI-Polri dengan menarik semua aparat keamanan kami tarik setelah pendemo keluar dari gedung DPRD," pungkas Iwan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved