Stigma Solo sebagai Sarang Teroris
Eks Napiter Temukan Banyak Kejanggalan dari Penangkapan Kasus Bom Bunuh Diri di Mapolresta Solo
Seorang mantan narapidana teroris Hasan Al-Rosyid menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Solo 5 Juli 2016 silam.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
“Saya waktu itu idealis saya mau lawan. Akhirnya benar udah ngelawan kalah hukumannya tambah. Dari 3 jadi 3,5 tahun. Proses pemindahan dari Mako ke Lapas juga dipersulit. Saya hampir 2 tahun baru dipindah itu pun karena kerusuhan. Kalau tidak kerusahan tidak dipindah,” ungkapnya.
Menurutnya masih banyak yang terlibat dalam jaringannya yang seperti sengaja dibiarkan tidak ditangkap. Mereka bisa sewaktu-waktu ditangkap jika dibutuhkan.
“Perkara saya sampai sekarang ada yang belum ketangkap. Sewaktu-waktu bisa diambil. Waiting list masih ada ribuan baik JI maupun ISIS,” jelasnya.
Halaman 2 dari 2
Berita Terkait: #Stigma Solo sebagai Sarang Teroris
Kisah Eks Terpidana Teroris di Solo Jateng Dapat Pencerahan Saat Lihat Kebengisan Sesama Tahanan |
![]() |
---|
Ragam Sumber Diskriminasi yang Dialami Eks Napiter Hingga Terduga Teroris, Ada Lembaga Negara |
![]() |
---|
Pendampingan Hukum Disebut Tak Memadai Bagi Terduga Teroris, Stigma Buat Jauh dari Rasa Keadilan |
![]() |
---|
Pakar Minta Waspadai Penegakan Hukum Problematis soal Terduga Teroris, Bisa Timbulkan Bibit Baru |
![]() |
---|
Soroti Penangkapan Terduga Teroris Era Kini, Praktisi Hukum : Kontraproduktif dengan Deradikalisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.