Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Viaduk Gilingan Banjir

Sejarah Viaduk Gilingan yang jadi Langganan Banjir Tiap Hujan, Salah Satu Ikon Kota Solo Jateng

Nah, terlepas dari banjir yang kerap terjadi di Viaduk Gilingan karena buruknya drainase, tahukan Tribuners sejarah bangunan ini?

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Adi Surya
Viaduk Gilingan di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (7/3/2021), sebelum renovasi. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Banjir seolah sudah menjadi penyakit kambuhan di Viaduk Gilingan Solo, Jawa Tengah.

Terbaru, Viaduk Gilingan Solo kembali banjir setelah hujan deras beberapa waktu lalu.

Bahkan video Viaduk Gilingan banjir viral di media sosial, setelah sejumlah akun Instagram, salah satunya akun Info Cegatan Solo dan Soloinfo.

Baca juga: Viaduk Gilingan Solo Jateng Masih Banjir Setelah Hujan, Proyek Pompa Sedot Anggaran Rp5,6 Miliar

Sejumlah warganet di kolom komentar menyayangkan kenapa belum ada solusi mengatasi banjir di Viaduk Gilingan

Nah, terlepas dari banjir yang kerap terjadi di Viaduk Gilingan karena buruknya drainase, tahukan Tribuners sejarah bangunan ini?

Ya, bisa dibilang Viaduk Gilingan menjadi salah satu ikon Kota Solo.

Lokasinya berdekatan dengan Masjid Sheikh Zayed yang telah menjadi destinasi wisata di Kota Solo.

Baca juga: Viral Viaduk Gilingan Solo Jateng Banjir Usai Hujan Deras, DPUPR Ungkap Penyebabnya

Melansir dari berbagai sumber, Viaduk Gilingan Solodibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada 1870. 

Pembangunan Viaduk Gilingan awal mulanya adalah untuk menghubungkan jalur kereta api antara Stasiun Balapan-Kalioso dan  Solo-Semarang.

Sementara itu, Warga Kota Solo dan sekitarnya yang sering melintas melalui Viaduk Gilingan harus bersabar. 

Pasalnya, pompa yang bisa mengatasi banjir di viaduk baru bisa bekerja sekitar bulan November 2024 mendatang.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Honda Beat Vs Truk di Karanganyar Jateng, Motor Berjalan Terlalu Kanan

“Kami sudah berproses pengadaannya. Cuma nanti perlu proses pemasangan genset, panel, perpipaan, paling di November-Desember,” kata Kabid Sumber Daya Air DPUPR Kota Solo, Luluk Suprianto, saat dihubungi Rabu (11/9/2024).

Pengadaan pompa berikut rumah pompa dianggarkan sekitar Rp 5,6 miliar.

Saat ini rumah pompa masih dalam proses pembangunan.

“Rumah pompa 70 persen bertahap. Disusuli dengan pengadaan pompanya. Diambil dari dana hibah UEA. Pagunya Rp 5,6 miliar,” terangnya.

Baca juga: Viral Kasus Bullying Antar Pelajar Semarang, Wali Kota Minta Lakukan Upaya Pencegahan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved