Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita DIY

Penyebab Banyaknya Kasus Diabetes Melitus di Gunungkidul DIY : Kopi Susu Plus Pikiran Stres

Dinkes Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menjelaskan salah satu penyebab tingginya angka diabetes melitus (DM) karena pola makan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews/Reynas
Ilustrasi kopi susu 

TRIBUNSOLO.COM, GUNUNGKIDUL - Penyakit gula atau diabetes melitus kini mengintai anak-anak muda di Gunungkidul DI Yogyakarta.

Dinkes Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menjelaskan salah satu penyebab tingginya angka diabetes melitus (DM) karena pola makan.

Salah satu minuman yang bisa memicu diabetes jika dikonsumse berlebihan adalah kopi susu.

Baca juga: Ngeri! Anak Muda di Yogyakarta Kian Banyak yang Diabetes, Makanan dan Minuman Ini jadi Biang Kerok

Oleh karenanya, dia pun mengimbau masyarakat agar menjaga pola hidup agar terhindar dari DM.

"Paparan faktor risiko yang makin hari makin bertambah. Pola makan dan minum salah satunya kopi susu itu jadi salah satu faktor risiko, tapi memang tidak bisa kami kendailkan," kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono saat dihubungi melalui telepon Rabu (11/9/2024).

Dilaporkan, ada sebanyak 11.470 penderita diabetes melitus (DM) sepanjang 2023.

Angka kasus ini cenderung menurun dibanding pada 2022 yang tercatat ada 11.500 penderita.

Baca juga: Terbukti Korupsi Iuran PBB, Bayan di Boyolali Hanya Divonis 2 Tahun Penjara

"DM menjadi salah satu penyakit yang tercatat di setiap puskesmas dan RSUD, jadi memang mudah menjangkiti masyarakat," kata dia.

Ismono mengatakan, fasilitas kesehatan yang ada juga rutin menggelar skrining. Pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pos Binaan Terpadu dan anak-anak sekolah.

"Semakin cepat kasus ditemukan, pengobatan dapat segera dilakukan," kata dia.

Direktur RSUD Wonosari Diah Prasetyorini meminta masyarakat memperbaiki pola hidup, khususnya dalam mengkonsumsi makanan untuk mencegah DM.

Ia juga mengimbau masyarakat yang berusia di atas 40 tahun agar mewaspadai peningkatan kadar gula darah.

Pasalnya, kata dia DMĀ  bisa dipengaruhi multifaktor seperti beban pikiran, dan keturunan.

"Generasi muda perlu memperhatikan kadar gula dalam kopi susu, selain juga perlu membatasi konsumsi," kata dia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved