Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ricuh Keluarga Keraton Solo di Sekaten

Utusan Dalem Dikeroyok saat Pembukaan Sekaten, Pengageng Keraton Solo Minta Usut Aktor Intelektual

Pengageng Keraton Solo meminta agar polisi tidak hanya mengusut pelaku pemukulan. Namun, juga mencari aktor intelektual.

|
Istimewa
Keributan terjadi di sela prosesi gelaran tradisi Hajad Dalem Pareden Gamelan Sekaten yang diadakan oleh Keraton Kasunanan Solo, Senin (9/9/2024) siang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta KPH Dany Nur Adiningrat meminta polisi untuk tidak hanya mencari pelaku pemukulan utusan dalem saja. 

Mereka juga meminta polisi agar bisa mencari aktor intelektual di balik kejadian itu. 

Hal ini agar kejadian serupa tidak terulang ketika ada acara adat di Keraton Solo

Diketahui, KPH Dany Nur Adiningrat melaporkan kasus itu ke Polisi. 

Dia melaporkan sejumlah pihak yang diduga melakukan pengeroyokan saat pembukaan Sekaten, Senin (9/9/2024) lalu.

“Kanjeng Rizki belum dawuhake tapi ternyata sudah berbunyi berarti ada sabotase. Saya menyayangkan dan mengutuk keras kekerasan di area tempat ibadah pada saat upacara adat memperingati hari besar keagamaan Maulid Nabi,” jelas KPH Dany saat ditemui di Sasana Narendra Jumat (13/9/2024).

Keributan yang terjadi dipicu karena KRA Rizki Baruna Aji Diningrat yang merupakan utusan dalem mempertanyakan gamelan yang sudah dibunyikan padahal ia belum membacakan dawuh dalem.

Seharusnya dawuh dibacakan baru gamelan bisa dibunyikan.

Belakangan diketahui gamelan dibunyikan setelah diperintah oleh Kanjeng Sinawung.

Namun setelah KRA Rizki menghampiri mereka terjadilah keributan hingga muncul tindakan pengeroyokan.

KPH Dany menjelaskan kejadian ini menimbulkan dua korban.

Baca juga: Alasan Emak-emak di Sragen Jateng Curi Motor Milik Tetangga, Mengaku Buat Bayar Utang di Bank 

Mereka telah menjalani visum sebagai bukti dugaan tindakan pengeroyokan ini.

“Saat itu samirnya Kanjeng Rizki dirampas. Ada rekan kami dikeroyok dan kasus ini ada dua korban sudah melaporkan kepada pihak kepolisian Polresta Surakarta. Ada visum laporan. Sudah ada pemeriksaan saksi,” jelasnya.

Ia pun berharap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam pengeroyokan bisa segera ditangkap.

Dengan demikian tidak terjadi hal serupa di prosesi adat pada kemudian hari.

“Kami mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas dan mengusut tuntas kejadian ini. Termasuk kalau ada aktor intelektual agar tidak menjadi preseden buruk dan tidak ada dampak negatif lanjutan,” ungkapnya.

Ia pun menyayangkan adanya tindakan kekerasan yang menodai perayaan Maulid Nabi Muhammad saw ini.

“Rangkaian upacara sekaten yang dikemas dalam kebudayaan yang indah dan sakral. Apa pun tidak dibenarkan kekerasan terhadap orang lain,” tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved