Berita Jateng

Gunung Telomoyo Semarang Jateng Kebakaran, Polisi Investigasi Cari Tahu Penyebabnya

Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto Wicaksono menyebut polisi sampai kini masih melakukan pendalaman atas kejadian tersebut.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/Dian Ade Permana
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto Wicaksono 

TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Gunung Telomoyo pada Rabu (18/9/2024) sore kemarin hingga kini masih dalam tahap penyelidikan polisi.

Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto Wicaksono menyebut polisi sampai kini masih melakukan pendalaman atas kejadian tersebut.

Mereka mencari tahu soal penyebab kebakaran.

Baca juga: Viral WNA Swiss Jadi Sinoman di Klaten Jateng, Ternyata Berawal dari Iseng

"Kita belum bisa simpulkan, karena tim beserta relawan, Damkar dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), warga, dan TNI-Polri saat ini sedang fokus ke pemadaman," ungkap Ike Rabu malam, di Desa Tolokan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

Ike mengatakan, tim pemadaman dibagi dua, yakni tim pertama yang naik ke atas gunung untuk bergerak langsung ke lokasi. Lalu tim kedua, berada di permukiman untuk memantau api.

"Sumber api di jurang, tebing. Sehingga itu bukan jalur pendakian sehingga masyarakat juga aman," ujarnya. 

"Untuk penyebab kebakaran hingga saat ini belum bisa dipastikan, anggota di TKP masih mendalami. Semua fokus untuk pemadaman dulu," kata Ike.

Baca juga: 2 Korban Terseret Arus di Pantai Keburuhan, Berasal dari Pesantren di Purworejo Jateng

Di sisi lain, Kepala Desa Tolokan Dwi Wahono menyampaikan, tim yang turut serta dalam pemadaman kebakaran Gunung Telomoyo berasal dari relawan, BPBD dan Damkar Kabupaten Semarang, TNI-Polri, warga dan pengurus Basecamp Arsal serta Watu Tumpeng.

"Informasi kebakaran Telomoyo masuk Rabu pukul 17.00 WIB, dari Perhutani juga sudah ada petugas yang memantau," ungkapnya.

Wahono menjelaskan, upaya pemadaman berlangsung lama karena medan atau area yang terbakar di Gunung Telomoyo tersebut cukup terjal dan curam.

"Sehingga tim yang naik ke atas harus selalu berhati-hati, apalagi juga ada angin kencang di atas, untuk awal mula api bisa muncul belum diketahui," ujarnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved