Berita Solo
TPA Putri Cempo Masih Rawan Kebakaran, Hingga Kini Belum Dilengkapi Hidran Memadai
Saat ini hidran memang belum terpasang khusus untuk TPA. Dari keseluruhan wilayah pun belum semua dipasangi hidran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo masih rawan kebakaran meski kini memasuki musim penghujan. Sayangnya, TPA Putri Cempo belum dilengkapi hidran yang memadai untuk mengantisipasi kebakaran yang kerap terjadi.
“Pengalaman tahun kemarin kebakaran luar biasa. Solusinya harus ada hidran di sana,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Kristiana saat ditemui Rabu (25/9/2024).
Baca juga: 4 Fakta TPA Putri Cempo Solo Jateng: Sudah Lebihi Kapasitas, Seharusnya Tak Bisa Tampung Sampah Lagi
Panas terik di siang hari dan hujan yang tidak seberapa deras masih memicu gas metana di dalam untuk menimbulkan percikan api.
“Timbunan sampahnya sudah tinggi sehingga gas metan sudah banyak. Karena suhunya sangat tinggi,” terangnya.
Salah satunya terjadi pada Selasa (24/9/2024) malam.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api.
“Sudah langsung tertangani teman-teman di TPA dan Damkar. Sudah padam. Kebakaran di TPA disebabkan oleh gas metan di bawah di dalam. Walaupun sudah padam kami melakukan pendinginan di beberapa titik,” jelasnya.
Kebakaran terjadi tidak jauh dari lokasi sebelumnya saat kebakaran hebat September 2023 lalu yang melanda 2 hektar Blok B. Hanya saja, kali ini hanya dalam radius kecil dan seketika bisa dipadamkan.
Baca juga: Dilema Dispangtan Solo Jateng, Tak Bisa Larang Perdagangan Sapi Putri Cempo Meski Bahaya Dikonsumsi
“Di tempat yang sama. Hanya jangkauan 5 meter. Aktivitas masih berjalan seperti biasa. Kita tidak boleh menyepelekan tetap fokus,” ungkapnya.
Ia mengakui saat ini hidran memang belum terpasang khusus untuk TPA.
Dari keseluruhan wilayah pun belum semua dipasangi hidran.
“Ini sedang berproses hidran. Memang belum memenuhi 100 persen. Harusnya dari semua penjuru kita baru sekitar 40 persen terpasang menyesuaikan anggaran yang tersedia. Mudah-mudahan tahun depan di titik berikutnya mudah-mudahan bisa 100 persen di semua titik,” jelasnya.
Pjs Wali Kota Solo Dhoni Widianto menambahkan langkah antisipasi diperlukan agar kebakaran tidak terjadi. Selain itu pihaknya juga ingin agar mengurangi pembuangan sampah residu.
“Perlu segera diantisipasi ke depan. Kapasitas di kota cukup tinggi. Perlu ada pengelolaan lebih baik. Habis ada kebakaran perlu dilakukan mitigasi resiko. Frekuensi kebakaran termasuk sering. PLTSA salah satu juga mengurangi overload. Salah satu solusi mengurangi produksi sampah,” jelasnya.
Baca juga: Cara Damkar Jinakkan Kebakaran di TPA Putri Cempo, Injeksikan Air ke Tumpukan Sampah
(*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.