Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Wayang Kulit Kepuhsari Wonogiri

Pandemi Bikin Babak Belur Kampung Wayang Kepuhsari Wonogiri : Sepi Pemesan, Perajin 'Banting Setir'

Kampung yang awalnya ramai wisatawan, mendadak menjadi sepi. Perajin yang mulanya banyak menerima pesanan wayang, mendadak tak menerima pesanan.

TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti
Kampung Wayang Kepuhsari 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Desa Kepuhsari yang terletak di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri dikenal sebagai kampung wayang eksis hingga kini. Di kampung itu terdapat para perajin berpengalaman dan ahli di bidang perwayangan.

Keberadaan para perajin itu kemudian menjadi cikal bakal perintisan Kampung Wayang Kepuhsari sejak 2011 lalu.

Selain menjual wayang, disana juga menawarkan wisata dan workshop perwayangan.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu perajin, Retno Lawiyani.

Menurut dia, pengunjung di Kampung Wayang Kepuhsari bukan hanya wisatawan lokal, banyak peserta workshop disana yang berasal dari luar negeri.

Banyak turis yang berminat mempelajari budaya adiluhung itu.

Baca juga: Cara Membuat Wayang Kulit di Desa Kepuhsari Wonogiri: Perajin Jalani Ritual Sesuai Keyakinan Pemesan

"Kita pernah ketempatan 42 negara untuk konferensi mahasiswa internasional. Selain itu yang sifatnya rombongan atau satu keluarga juga sering,"

"Di sini kita tidak hanya jualan wayang tapi jualan workshopnya, mereka ikut proses bikin wayang itu dari awal sampai akhir. Jadi nginep disini, belajar penuh tentang wayang," paparnya.

Selain itu, perajin disana juga sering mendapatkan pesanan wayang dari dalang-dalang kondang.

Bahkan setiap dalang menurut dia memiliki perajin khusus disana. Membuat wayang sudah menjadi matapencaharian warga setempat.

Namun hal itu berubah ketika dihantam pandemi Covid-19, kondisi menurutnya berubah 180 derajat.

Kampungnya yang awalnya ramai wisatawan, mendadak menjadi sepi. 

Perajin yang mulanya banyak menerima pesanan wayang, mendadak tak menerima pesanan.

"Banyak yang banting setir ke pekerjaan lain, karena dalang berhenti tidak ada yang nanggap, wayang itu hubungannya dengan wayang show, kalau mengandalkan wayang yang untuk dalang saja lapar," kata dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved