Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo

Viral Gangster Bawa Celurit Sepanjang 1,5 Meter di Sukoharjo, Pelaku Sebut Beli Online Rp700 Ribu 

Pelaku yang viral membawa celurit panjang di Sukoharjo tertangkap, dia mengaku membeli celurit itu dari online.

TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
Polres Sukoharjo rilis pengungkapan viral sekelompok remaja membawa senjata tajam di Jembatan Bacem, Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Fenomena tawuran remaja yang kerap membawa senjata tajam berupa celurit berukuran besar semakin meresahkan masyarakat. 

Peristiwa ini sering terjadi di berbagai daerah di Solo Raya, tak terkecuali Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sempat viral video berdurasi kurang lebih 1 menit, nampak sekelompok gerombolan remaja melewati Jembatan Bacem.

Bahkan sempat berhenti di ujung simpang tiga Jalan Sukoharjo-Wonogiri. 

Tanpa sebab yang jelas, para pemuda itu memutar arah ke jalur berlawanan. 

Beberapa remaja pembonceng turun dari sepeda motor sembari mengacung-acungkan senjata tajam berupa clurit. 

Senjata tajam berukuran panjang itu kerap digunakan para pelaku tawuran.

Dengan senjata tajam itu, menimbulkan pertanyaan di kalangan publik tentang asal-usul senjata tersebut. 

Baca juga: Hendak Tawuran, 2 Geng Bersenjata Buyar Dibubarkan Warga di Banyumas, Tak Berkutik Diangkut Polisi

Apakah para remaja ini membuat sendiri atau membelinya dari pihak tertentu.

Hal itu dibeberkan oleh salah seorang terduga pelaku berinisial RAR, ia mengakui celurit berukuran kurang lebih 1,5 meter itu ia beli dari sosial media. 

"Belinya dari online, bertuliskan ROSII.MAIISYLLA," ungkap RAR saat Konferensi Pers Polres Sukoharjo, Jumat (27/9/2024). 

Saat ditanya oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, ia mengaku membeli barang tersebut dengan cara pesan.

"Pesan dengan nama saya, seharga Rp 700 Ribu satu clurit dengan ukuran 1,5 meter," ujarnya.

Selain itu, ia dengan teman lainnya juga membuat sebuah nama gangster yang sering disebut dengan NK (Nusa Kambangan). 

"Baru dibuat satu bulan, berawal dari teman nongkrong wedangan," katanya. 

Pelaku yang juga warga Solo dengan kesehariannya bekerja sebagai pengelas di salah satu perusahaan besar di Kalimantan itu juga mengakui sedang cuti bekerja. 

"Balik ke Kalimantan karena cuti kerja sudah habis," paparnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved