Berita Solo
Update Dugaan Warga Sekitar PLTSa Putri Cempo Terpapar Limbah di Solo, Kini Temui Pihak Operator
Beberapa perwakilan warga sekitar PLTSa Putri Cempo Solo bertemu dengan pihak perusahaan usai mengeluh lantaran terdampak imbas pembuangan limbah.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Beberapa perwakilan warga sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo bertemu dengan pihak perusahaan usai mengeluh lantaran terdampak imbas pembuangan limbah.
Pertemuan yang juga diikuti oleh sejumlah pihak seperti paguyuban pemungut sampah, pemerintah daerah tersebut digelar di PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku operator PLTSa Putri Cempo pada Senin (28/10/2024) siang. Pertemuan tersebut berlangsung selama 3 jam.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Solo, Gatot Susanto menerangkan bahwa pertemuan berjalan lancar.
Terkait tuntutan dari warga tersebut dikatakan oleh Gatot langsung difasilitasi oleh pihak perusahaan.
"Sesuai yang dikeluhkan warga, kita coba memfasilitasi sesuai arahan pimpinan ya kita temukan. Kan memang warga nuntutnya kan selain hambatan itu juga pengen ada rembukan. Salah satunya kan memang komunikasi," terang Gatot saat ditemui awak media.
Lebih lanjut, segala tuntutan dari warga diakui Gatot tengah dipertimbangkan dan ditindaklanjuti oleh PT SCMPP.
Hal itu tak lain karena saat ini memang PT SCMPP baru beroperasi akhir bulan Februari 2024 lalu dan membutuhkan sejumlah penyesuaian.
"Secara umum tadi berjalannya cukup baik. Ini kan juga proses awal dari PT SCMPP sehingga perlu banyak perbaikkan seperti penyekat debu dan pergantian alat juga," tambahnya.'
Baca juga: Usai Warga Sekitar Diduga Terpapar Limbah, Proyek PLTSa Putri Cempo di Solo Diharapkan Dikaji Ulang
Dari pantauan TribunSolo.com, usai pertemuan berakhir, dua perwakilan warga bersama dengan salah satu perwakilan perusahaan sempat meninjau lokasi penempatan limbah hasil produksi PLTSa Putri Cempo yang berada tepat di sisi Timur pemukiman warga.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Solo, Direktur PT SCMPP, Kepala DLH Kota Solo, Camat Jebres, Kepala UPT TPA, Lurah Mojosongo, Ketua RW 39 Mojosongo, beberapa Ketua RT di RW 39, Ketua Paguyuban Pemulung Putri Cempo, dan empat perwakilan warga sekitar PLTSa.
Seperti diketahui, keluhan warga atas dampak limbah bermula dari penempatan hasil limbah berupa benda padat berwarna hitam yang diletakkan di lahan milik PT SCMPP.
Dimana lahan tersebut berjarak hanya beberapa meter dari rumah warga.
Akibatnya, debu dari limbah terbawa angin dan sampai ke rumah warga dalam beberapa bulan terakhir.
Warga pun mengeluh atas adanya beberapa keluhan kesehatan usai pembuangan limbah tersebut seperti batuk dan pilek serta ada keluhan lain dimana debu hitam mengotori rumah mereka.
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.