Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Taman Balekambang Buka Malam

Taman Balekambang Solo Berencana Buka Sampai Malam Sabtu-Minggu, Wayang Orang Jadi Daya Tarik

Taman Balekambang Solo akan buka sampe malam, rencana ini masih digodok kapan pelaksanaannya.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana di sekitar Gedung Pertunjukan Taman Balekambang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Taman Balekambang memiliki rencana dibuka sampai malam di akhir pekan.

Wayang Orang Sriwedari nantinya akan menjadi salah satu daya tarik yang rutin menggelar pementasan di gedung kesenian kawasan tersebut.

“Kemarin baru diwacanakan didiskusikan dan dicarikan format bagaimana Wayang Orang Sriwedari bisa dipentaskan di Gedung Kesenian Taman Balekambang. Arahan dari kepala dinas menginstruksikan untuk mempersiapkan pementasan Wayang Orang Sriwedari di Gedung Kesenian Taman Balekambang,” terang Pamong Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Dhestian Wahyu Setiaji.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan menggelar secara rutin pementasan wayang orang di tempat bersejarah ini.

“Diharapkan bisa satu minggu sekali atau satu bulan sekali tapi dengan format berbeda,” ungkapnya.

Hanya saja, pihaknya tidak bisa menerapkan pementasan reguler yang biasa dilakukan di Gedung Wayang Orang Sriwedari.

Harapannya pementasan dibuat spesial tidak seperti reguler di Gedung Wayang Orang Sriwedari.

Baca juga: Tak Didaftarkan Disporapar, Kontingen Wonogiri Hanya Jadi Penggembira di POPDA SD-SMP Jateng

Gedung ini tidak didesain khusus untuk pementasan wayang orang.

“Bentuk panggungnya berbeda dengan Gedung Wayang Orang Sriwedari saat ini. Yang akan berbeda pendekatan penggarapannya. Di gedung bentuknya seperti teater arena. Tidak ada tempat khusus untuk karawitan,” terangnya.

Ia juga berencana menerapkan tarif baru di pementasan ini.

Jika biasanya tarif tiket di Sriwedari Rp 20.000, maka di Taman Balekambang akan dipatok Rp 100.000 jika mengacu pada Perda Kota Surakarta Nomor 14 Tahun 2023 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pengunjung juga harus membeli tiket masuk ke kawasan Rp 5.000.

“Menggaet segmen pasar kelas menengah ke atas. Kita membuat pertunjukan dengan format baru dengan harga tiket yang lebih tinggi,” jelasnya.

Meski akan menggelar pementasan dengan konsep baru, ia tetap akan mempertahankan pakem wayang orang mulai dari cerita hingga teknik ontowecono.

“Menggarap konsep teater modern, menonjolkan tata artistik lampunya. Wayang orang dengan pendekatan lebih modern. Kita tetap mempertahankan kostum, gamelan, dalang, ontowecono, tarian tetap kita pertahankan. Tapi kita menyesuaikan bentuk panggung yang baru butuh pendekatan yang lain,” ungkapnya.

Saat ini pihaknya masih belum jelas kapan akan memulai pementasan ini.

Ia menargetkan bisa mulai bulan Desember 2024.

“Arahan Pak Kepala Dinas secepatnya. Kalau nggak bulan ini bulan depan. Diharapkan sebelum akhir tahun satu kali sebagai uji coba,” jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved